KOMPAS.com - Kotoran, juga dikenal sebagai tinja atau feses, adalah bagian normal dari proses pencernaan.
Tinja terdiri dari produk limbah yang dikeluarkan dari tubuh. Ini mungkin termasuk partikel makanan yang tidak tercerna, bakteri, garam, dan zat lainnya.
Warna tinja umumnya dipengaruhi oleh apa yang kita makan serta jumlah empedu dalam tinja Anda.
Saat pigmen empedu berjalan melalui saluran pencernaan Anda, mereka diubah secara kimiawi oleh enzim, mengubah pigmen dari hijau menjadi coklat.
Baca juga: Warna Urine Bisa Ungkap Kondisi Kesehatan, Kenali Tiap Maknanya
Warna tinja terkadang juga bisa mengindikasikan kondisi kesehatan seseorang.
Sementara kotoran coklat dianggap sebagai warna kotoran "normal", beberapa warna coklat kehijauan juga dapat diterima.
Berikut ini penjelasan mengenai arti warna tinja seperti dilansir dari Medical News Today dan Mayo Clinic.
Kotoran yang berwarna hitam, terutama jika tampak seperti bubuk kopi, menunjukkan adanya perdarahan saluran cerna.
Zat seperti suplemen zat besi, licorice hitam, black stout, dan obat bismut juga menyebabkan tinja menjadi hitam.
Jika tinja berwarna putih, abu-abu, atau pucat, seseorang mungkin memiliki masalah dengan hati atau kantong empedu karena tinja yang pucat menunjukkan kurangnya empedu.
Beberapa obat anti diare menyebabkan feses berwarna putih.
Bayam, kangkung, atau makanan hijau lainnya dapat menyebabkan kotoran berwarna hijau.
Namun, tinja berwarna hijau mungkin merupakan tanda bahwa ada terlalu banyak empedu dan tidak cukup bilirubin dalam kotoran.
Baca juga: Warna Dahak Dapat Indikasikan Kondisi Tubuh, Kenali Artinya
Kotoran yang berwarna merah mungkin merupakan hasil dari pendarahan gastrointestinal.
Sejumlah kecil darah dalam tinja dapat mengindikasikan wasir .