KOMPAS.com - Kecemasan dapat dialami oleh orang-orang dari segala usia, termasuk anak-anak.
Sekitar 7,1 persen anak-anak berusia 3 hingga 17 tahun telah didiagnosis memiliki kecemasan, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Jika Anda melihat peningkatan rasa takut, stres, dan kekhawatiran pada anak, Anda mungkin bertanya-tanya apakah mereka menghadapi gangguan kecemasan atau tidak.
Baca juga: Bahaya Buat Kesehatan Mental, Kenali 7 Tanda Toxic Parent
Oleh karena itu, penting untuk mengenal gejala yang muncul ketika anak-anak mengalami kecemasan untuk membantu anak Anda mengatasi kecemasan yang dialaminya.
Melansir dari Healthline, gejala kecemasan pada anak adalah sebagai berikut:
Menurut Journal of American Academy of Child & Adolescent Psychiatry, anak-anak dapat mengalami gangguan kecemasan dalam fase perkembangan yang berbeda, berikut penjelasan lengkapnya.
Gangguan kecemasan umum terjadi selama tahun-tahun sekolah, remaja, dan dewasa muda.
Selain gejala umum yang tercantum di atas, anak-anak dengan gangguan kecemasan umum sering menunjukkan tanda-tanda:
Baca juga: 7 Cara Jaga Kesehatan Mental Anak di Masa Pandemi
Kecemasan akan perpisahan sering muncul di tahun-tahun prasekolah. Tanda-tanda yang harus diperhatikan antara lain:
Bisu selektif adalah bentuk lain dari kecemasan yang melibatkan anak-anak yang tidak berbicara dalam situasi tertentu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.