Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanker Prostat Paling Sering Menyebar ke Mana?

Kompas.com - 03/11/2021, 05:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Kanker prostat adalah tumor ganas yang berkembang di prostat.

Prostat adalah kelenjar dalam sistem reproduksi pria.

Kelenjar ini berfungsi membuat sebagian besar air mani yang membawa sperma.

Baca juga: 8 Penyebab Kanker Kandung Kemih yang Perlu Diwaspadai

Prostat berada tepat di bawah kandung kemih dan di depan rektum.

Dilansir dari WebMD, kanker prostat biasanya merupakan kanker yang tumbuh sangat lambat, seringkali tidak menimbulkan gejala sampai pada stadium lanjut.

Kebanyakan pria dengan kanker prostat dilaporkan meninggal karena penyebab lain dan banyak yang tidak pernah tahu bahwa mereka menderita penyakit tersebut.

Tapi, begitu kanker prostat mulai tumbuh dengan cepat atau menyebar ke luar prostat, itu berbahaya.

Kanker prostat pada tahap awal, yakni ketika kanker hanya ditemukan di kelenjar prostat, biasanya dapat diobati dengan peluang yang sangat baik untuk bertahan hidup.

Sedangkan kanker yang telah menyebar di luar prostat seringkali tidak dapat disembuhkan. Kanker hanya bisa dikendalikan.

Tujuan pengobatan pada kanker prostat stadium lanjut adalah untuk:

  • Mengelola gejala
  • Memperlambat laju pertumbuhan kanker
  • Mengecilkan tumor

Karena sudah ada banyak kemajuan dalam teknik perawatan kanker, kebanyakan pria dengan kanker prostat yang telah menyebar kini diperkirakan dapat bertahan hidup hingga 5 tahun atau lebih lama.

Baca juga: 4 Gejala Kanker Kandung Kemih yang Perlu Diwaspadai


Kanker prostat paling sering menyebar ke mana?

Ahli onkologi di Rochester, Minnesota, AS, yang berafiliasi dengan Mayo Clinic, Dr. Karthik V. Giridhar, berpendapat bahwa secara teori, sel kanker prostat pada dasarnya bisa menyebar ke mana saja di tubuh.

Namun, dalam praktiknya, metastasis (penyebaran) kanker prostat paling sering terjadi di kelenjar getah bening dan tulang.

Metastasis kanker prostat terjadi ketika sel-sel melepaskan diri dari tumor di prostat.

Sel-sel kanker dapat melakukan perjalanan melalui sistem limfatik atau aliran darah ke area lain dari tubuh.

Metastasis kanker prostat di antaranya lebih umum terjadi di:

Baca juga: 3 Jenis Gangguan Prostat dan Gejalanya

Sedangkan lokasi metastasis kanker prostat yang lebih jarang meliputi:

  • Kelenjar adrenal
  • Otak
  • Payudara
  • Mata
  • Ginjal
  • Otot
  • Pankreas
  • Kelenjar ludah
  • Limpa

Siapa saja yang telah didiagnosis menderita kanker prostat dan khawatir tentang metastasis kanker prostat, sangat disarankan untuk dapat berbicara dengan dokter tentang risiko metastasis kanker prostat dan pilihan pengobatan yang mungkin perlu diambil.

Bagaimana dokter bisa menemukan kanker prostat metastatik?

Dokter biasanya akan memesan sejumlah tes untuk dapat memastikan apakah kanker prostat pada pasien menyebar atau tidak. 

Baca juga: 11 Gejala Kanker Prostat yang Pantang Disepelekan

Ini mungkin termasuk:

  • X-ray
  • CT scan
  • MRI scan
  • PET scan

Melansir Medical News Today, tes-tes ini mungkin berfokus pada bagian kerangka (sekeleton), daerah perut, dan panggul pasien.

Dengan begitu, dokter dapat memeriksa tanda-tanda bahwa kanker telah menyebar.

Jika pasien memiliki gejala seperti nyeri tulang dan patah tulang tanpa alasan, dokter mungkin memesan scan tulang.

Pemeriksaan ini dapat menunjukkan jika pasien memiliki tanda-tanda penyebaran kanker di tulang.

Dokter juga bisa meminta tes darah, termasuk pemeriksaan kadar PSA untuk mencari tanda-tanda lain bahwa kanker menyebar.

Baca juga: 6 Penyebab Kanker Tulang yang Perlu Diwaspadai

PSA adalah protein yang dibuat oleh kelenjar prostat.

Peningkatan PSA adalah salah satu tanda pertama kanker mungkin tumbuh.

Tetapi, kadar PSA juga bisa tinggi tanpa adanya kanker, seperti jika pasien mengalami pembesaran prostat, infeksi prostat, atau trauma pada perineum.

Aktivitas seksual juga dapat menyebabkan kadar PSA menjadi tinggi.

Jika pasien telah dirawat, terutama jika dokter ahli bedah mengangkat prostatnya, kadar PSA akan mulai turun.

Dokter biasanya menunggu tujuh minggu setelah operasi sebelum memeriksa kadar PSA.

Peningkatan PSA setelah perawatan mungkin menunjukkan kemungkinan kanker kembali atau menyebar.

Dalam hal ini, dokter dapat memesan tes yang sama yang digunakan untuk mendiagnosis kanker awal, termasuk CT scan, MRI, atau scan tulang.

Radiotracer Axumin dapat digunakan bersama dengan PET scan untuk membantu mendeteksi dan melokalisasi kanker yang berulang.

Meskipun sangat jarang, ada kemungkinan untuk memiliki kanker prostat metastatik tanpa tingkat PSA yang lebih tinggi dari normal.

Baca juga: 4 Gejala Kanker Tulang yang Perlu Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau