Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/11/2021, 08:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kanker prostat adalah salah satu jenis kanker yang paling umum.

Prostat sendiri merupakan kelenjar kecil berbentuk kenari pada pria penghasil cairan mani yang memberi nutrisi dan mengangkut sperma.

Kebanyakan kanker prostat tumbuh lambat dan terbatas pada kelenjar prostat, kondisi ini umumnya tidak menyebabkan kerusakan serius.

Baca juga: Kabar Bahagia, Diet Sehat Bantu Tekan Risiko Kanker Prostat

Namun, sementara beberapa jenis kanker prostat tumbuh lambat dan hanya memerlukan pengobatan minimal atau bahkan tanpa pengobatan, jenis lain bisa bersifat agresif dan dapat menyebar dengan cepat.

Penyebab

Hingga kini tidak diketahui dengan jelas apa yang menyebabkan kanker prostat.

Satu hal yang diketahui bahwa kanker prostat dimulai ketika sel-sel di prostat mengembangkan perubahan dalam DNA.

DNA sel berisi instruksi yang memberi tahu sel apa yang harus dilakukan.

Perubahan tersebut memberi tahu sel untuk tumbuh dan membelah lebih cepat daripada sel normal. Sel-sel abnormal terus hidup, ketika sel-sel lain akan mati.

Akumulasi sel-sel abnormal membentuk tumor yang dapat tumbuh untuk menyerang jaringan di dekatnya.

Pada waktunya, beberapa sel abnormal dapat pecah dan menyebar (bermetastasis) ke bagian tubuh lainnya.

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker prostat meliputi:

  • Usia yang lebih tua, paling umum setelah usia 50 tahun.
  • Riwayat keluarga, jika kerabat darah, seperti orang tua, saudara kandung, atau anak, telah didiagnosis menderita kanker prostat, risiko sesorang terkena kanker prostat meningkat
  • Kegemukan atau obesitas.

Baca juga: Kanker Prostat: Gejala, Penyebab, Pencegahan dan Cara Mengatasinya


Gejala

Kanker prostat mungkin tidak menimbulkan tanda atau gejala pada tahap awal.

Kanker prostat yang lebih lanjut dapat menyebabkan tanda dan gejala seperti:

  • Kesulitan buang air kecil
  • Penurunan kekuatan dalam aliran urin
  • Darah dalam urin
  • Darah dalam air mani
  • Sakit tulang
  • Berat badan turun tanpa alasan yang jelas
  • Disfungsi ereksi.

Diagnosis

Buat janji temu dengan dokter jika memiliki tanda atau gejala persisten yang mengkhawatirkan berkaitan dengan prostat.

Pemeriksaan rektal digital abnormal menjadi tanda untuk mendiagnosis kanker prostat.

Dokter juga dapat merekomendasikan biopsi jika:

  • Memiliki tingkat PSA yang tinggi
  • Pemeriksaan dubur digital mengungkapkan permukaan yang keras atau tidak rata.

Hasil biopsi dilaporkan menggunakan grade Gleason dan skor Gleason.

Tingkat Gleason memberi tahu pasien seberapa cepat kanker dapat menyebar.

Metode ini menilai tumor pada skala 1 sampai 5.

Pasien kemungkinan memiliki tingkat kanker yang berbeda dalam satu sampel biopsi.

Baca juga: 5 Makanan Cegah Risiko Kanker Prostat, Pria Wajib Tahu

Semakin tinggi skor Gleason, semakin besar kemungkinan kanker dapat menyebar di luar prostat, penjelasan skor Gleason dihitung seperti ini:

  • Skor 2 sampai 6, kanker prostat tingkat rendah.
  • Skor 7, kanker tingkat menengah (atau sedang), sebagian besar kanker prostat termasuk dalam kelompok ini
  • Skor 8 sampai 10, kanker tingkat tinggi.

Sistem penilaian lainnya yakni sistem Kelompok 5 Tingkat juga bisa menggambarkan bagaimana kanker akan berperilaku dan merespons pengobatan, kategorinya ialah:

  • Kelompok kelas 1: Skor Gleason 6 atau lebih rendah (kanker tingkat rendah)
  • Kelompok kelas 2: Skor Gleason 3 + 4 = 7 (kanker tingkat menengah)
  • Kelompok kelas 3: Skor Gleason 4 + 3 = 7 (kanker tingkat menengah)
  • Kelompok kelas 4: Skor Gleason 8 (kanker tingkat tinggi)
  • Kelompok kelas 5: Skor Gleason 9 hingga 10 (kanker tingkat tinggi).

Kelompok yang lebih rendah menunjukkan kesempatan yang lebih baik untuk sembuh daripada kelompok yang lebih tinggi.

Kelompok yang lebih tinggi berarti lebih banyak sel kanker yang terlihat berbeda dari sel normal.

Kelompok yang lebih tinggi juga berarti bahwa kemungkinan besar tumor akan menyebar secara agresif.

Tes berikut dapat dilakukan untuk menentukan apakah kanker telah menyebar:

  • CT scan
  • Pemindai tulang
  • Pemindaian MRI.

Baca juga: 11 Gejala Kanker Prostat yang Pantang Disepelekan

Tes darah PSA juga akan digunakan untuk memantau kanker setelah perawatan.

Perawatan

Perawatan tergantung pada banyak hal, termasuk skor Gleason dan kesehatan secara keseluruhan.

Jika kanker belum menyebar ke luar kelenjar prostat, perawatan umum meliputi:

  • Pembedahan (prostatektomi radikal)
  • Terapi radiasi, termasuk brachytherapy dan terapi proton.

Jika kondisi tidak memungkinkan, dokter dapat menyarankan untuk memantau kanker dengan tes PSA dan biopsi.

Terapi hormon terutama digunakan untuk kanker yang telah menyebar di luar prostat.

Hal ini membantu meringankan gejala dan mencegah pertumbuhan lebih lanjut serta penyebaran kanker, tapi tidak menyembuhkan kanker.

Jika kanker prostat menyebar bahkan setelah terapi hormon, pembedahan, atau radiasi dilakukan, pengobatan lain ialah:

  • Kemoterapi
  • Imunoterapi (obat untuk memicu sistem kekebalan tubuh untuk menyerang dan membunuh sel kanker).

Pembedahan, terapi radiasi, dan terapi hormon dapat memengaruhi kinerja seksual.

Masalah dengan kontrol urin mungkin terjadi setelah operasi dan terapi radiasi.

Baca juga: Kanker Prostat Paling Sering Menyebar ke Mana?

Diskusikan kekhawatiran efek samping perawatan dengan penyedia layanan kesehatan.

Komplikasi

Komplikasi kanker prostat dan pengobatannya meliputi:

  • Kanker yang menyebar (metastasis)
  • Inkontinensia
  • Disfungsi ereksi.

Pencegahan

Setiap pria dapat mengurangi risiko kanker prostat jika:

  • Konsumsi makanan sehat yang penuh dengan buah-buahan dan sayuran
  • Berolahraga secara teratur
  • Pertahankan berat badan yang sehat
  • Bicaralah dengan dokter tentang peningkatan risiko kanker prostat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com