KOMPAS.com - Influenza adalah infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan, yakni hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
Influenza seringkali hanya disebut dengan flu, tetapi berbeda dengan virus "flu perut" yang menyebabkan diare dan muntah.
Bagi kebanyakan orang, flu dapat sembuh dengan sendirinya.
Baca juga: 4 Komplikasi Flu yang Berbahaya
Tapi terkadang, influenza dan komplikasinya bisa mematikan.
Dilansir dari WebMD, rang-orang yang berisiko lebih tinggi terkena komplikasi flu meliputi:
Meskipun vaksin influenza tahunan tidak 100 persen efektif bisa mencegah flu.
Tapi, tetap saja, vaksin flu masih merupakan pertahanan terbaik melawan flu.
Melansir Mayo Clinic, pada awalnya, flu mungkin tampak seperti common cold (selesma) dengan gejala pilek, bersin-bersin, dan sakit tenggorokan.
Tapi selesma biasanya berkembang perlahan, sedangkan flu cenderung datang tiba-tiba.
Baca juga: Paracetamol atau Ibuprofen, Mana yang Lebih Baik untuk Obat Demam?
Selain itu, meskipun selesma bisa mengganggu, seseorang biasanya akan merasa jauh lebih buruk dengan flu.
Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala flu yang penting dikenali:
Kebanyakan orang yang terkena flu dapat mengobati sendiri di rumah dan seringkali tidak perlu ke dokter.
Baca juga: Berapa Tinggi Demam yang Jadi Gejala Virus Corona? Ini Kata Dokter
Siapa saja yang mencuriga memiliki gejala flu dan berisiko mengalami komplikasi, sangat disarankan untuk sesegera mungkin menemui dokter.
Merangkum Health Line, mengonsumsi obat antivirus dipercaya dapat mengurangi lamanya penyakit dan membantu mencegah munculnya masalah yang lebih serius.
Jika seseorang memiliki tanda dan gejala darurat flu, segera dapatkan perawatan medis.