KOMPAS.com - Penyakit perlemakan hati atau fatty liver adalah salah satu masalah kesehatan yang kerap diabaikan karena minim gejala.
Banyak penderita fatty liver yang tidak menyadari penyakitnya, sampai organ liver atau hatinya bermasalah dan tidak berfungsi.
Melansir HealthDirect, liver adalah organ yang berfungsi untuk mengolah makanan dan limbah asupan yang masuk ke tubuh.
Baca juga: Gejala Fatty Liver dan Penyebabnya
Hati yang sehat mengandung sangat sedikit atau minim lemak. Jika seseorang terlalu banyak minum alkohol atau punya pola makan tinggi gula dan lemak, tubuh akan mengubah sebagian kelebihan kalori ini menjadi lemak.
Lemak ini lambat laun bakal menumpuk di sel-sel liver. Ketika terlalu banyak lemak yang menumpuk di liver, orang bakal mengalami fatty liver.
Di awal penyakit, fatty liver umumnya tidak menimbulkan gejala tertentu. Namun, ketika penumpukan lemak di hati mulai meningkat, penderita bakal merasakan gejala:
Dilansir dari WebMD, penderita fatty liver yang kondisinya sudah parah bakal mengalami gejala perut bengkak, payudara pria jadi tumbuh lebih besar, telapak tangan merah, dan kulit serta bagian putih mata tampak kekuningan.
Baca juga: Apakah Fatty Liver Berbahaya?
Menurut pakar kesehatan dari Cedars Sinai, penyakit fatty liver yang tidak segera diatasi bisa merusak hati secara bertahap. Beberapa bahaya fatty liver yang perlu diwaspadai, antara lain:
Pada kondisi fatty liver grade 3 atau stadium akhir, penderita penyakit ini sudah membutuhkan transplantasi organ hati agar masalah kesehatannya tidak berdampak fatal.
Baca juga: Kenali Tahapan Fatty Liver dari Grade 0 sampai 3
Penyakit fatty liver tidak ada obatnya. Satu-satunya cara mengelola penyakit ini agar tidak bertambah parah yakni dengan menjaga gaya hidup sehat.
Penderita fatty liver dianjurkan untuk:
Setelah mengetahui bahaya fatty liver, ada baiknya Anda mulai menjalankan gaya hidup sehat dan mengatur pola makan sehat.
Baca juga: 10 Gejala Liver yang Perlu Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.