Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/11/2021, 16:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Influenza adalah infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan, yakni hidung, tenggorokan, dan paru-paru.

Influenza seringkali hanya disebut dengan flu, tetapi berbeda dengan virus "flu perut" yang menyebabkan diare dan muntah.

Bagi kebanyakan orang, flu dapat sembuh dengan sendirinya.

Baca juga: 4 Komplikasi Flu yang Berbahaya

Tapi terkadang, influenza dan komplikasinya bisa mematikan.

Dilansir dari WebMD, rang-orang yang berisiko lebih tinggi terkena komplikasi flu meliputi:

  • Anak kecil di bawah usia 5 tahun, dan terutama mereka yang berusia di bawah 6 bulan
  • Kalangan lanjut usia (lansia) atau orang dewasa berusia lebih dari 65 tahun
  • Penghuni panti jompo dan fasilitas perawatan jangka panjang lainnya
  • Wanita hamil dan wanita hingga dua minggu setelah melahirkan
  • Orang dengan sistem kekebalan yang lemah
  • Orang yang memiliki penyakit kronis, seperti asma, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit hati, dan diabetes
  • Orang yang sangat gemuk dengan indeks massa tubuh (IMT) 40 atau lebih tinggi

Meskipun vaksin influenza tahunan tidak 100 persen efektif bisa mencegah flu.

Tapi, tetap saja, vaksin flu masih merupakan pertahanan terbaik melawan flu.

Gejala flu yang perlu diwaspadai

Melansir Mayo Clinic, pada awalnya, flu mungkin tampak seperti common cold (selesma) dengan gejala pilek, bersin-bersin, dan sakit tenggorokan.

Tapi selesma biasanya berkembang perlahan, sedangkan flu cenderung datang tiba-tiba.

Baca juga: Paracetamol atau Ibuprofen, Mana yang Lebih Baik untuk Obat Demam?

Selain itu, meskipun selesma bisa mengganggu, seseorang biasanya akan merasa jauh lebih buruk dengan flu.

Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala flu yang penting dikenali:

  1. Demam 38 derajat Celcius atau lebih
  2. Otot sakit atau badan terasa pegal-pegal
  3. Badan menggigil dan berkeringat
  4. Sakit kepala
  5. Batuk kering dan terus-menerus
  6. Sesak napas
  7. Kelelahan dan kelemahan
  8. Hidung meler atau hidung tersumbat
  9. Sakit tenggorokan
  10. Sakit mata
  11. Muntah dan diare, tetapi ini lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa

Kapan harus ke dokter?

Kebanyakan orang yang terkena flu dapat mengobati sendiri di rumah dan seringkali tidak perlu ke dokter.

Baca juga: Berapa Tinggi Demam yang Jadi Gejala Virus Corona? Ini Kata Dokter

Siapa saja yang mencuriga memiliki gejala flu dan berisiko mengalami komplikasi, sangat disarankan untuk sesegera mungkin menemui dokter.

Merangkum Health Line, mengonsumsi obat antivirus dipercaya dapat mengurangi lamanya penyakit dan membantu mencegah munculnya masalah yang lebih serius.

Jika seseorang memiliki tanda dan gejala darurat flu, segera dapatkan perawatan medis.

Untuk orang dewasa, tanda dan gejala flu bersifat darurat dapat meliputi:

  • Kesulitan bernapas atau sesak napas
  • Nyeri dada atau dada sakit
  • Pusing yang berkelanjutan
  • Kejang
  • Memburuknya kondisi medis yang ada
  • Kelemahan parah atau nyeri otot

Sedangkan, tanda dan gejala flu bersifat darurat pada anak-anak dapat meliputi:

  • Sulit bernafas
  • Bibir biru
  • Sakit dada
  • Dehidrasi
  • Nyeri otot yang parah
  • Kejang
  • Memburuknya kondisi medis yang ada

Menurut American Lung Association, dalam beberapa kasus, flu memang dapat menyebabkan kematian.

Komplikasi flu dapat mencakup:

  • Pneumonia
  • Infeksi telinga atau sinus
  • Dehidrasi
  • Memburuknya kondisi medis kronis yang sudah dialami, seperti gagal jantung kongestif, asma atau diabetes

Baca juga: Kesulitan Bernapas: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Jenis-jenis flu

Mengutip American Lung Association, virus influenza dapat dibagi menjadi tiga tipe, yakni tipe A, tipe B, dan tipe C.

Berikut penjelasannya:

  • Virus influenza tipe A dapat menginfeksi manusia, burung, babi, kuda, dan hewan lainnya. Ada berbagai jenis atau subtipe virus influenza tipe A, dua di antaranya beredar di antara manusia: H1N1 dan H3N2. Dua subtipe ini termasuk dalam vaksin flu musiman setiap tahun
  • Virus influenza tipe B biasanya hanya ditemukan pada manusia. Virus influenza B dapat menyebabkan penyakit di antara manusia, tetapi secara umum, dikaitkan dengan infeksi yang kurang parah daripada virus influenza A
  • Virus influenza tipe C menyebabkan penyakit ringan pada manusia. Kasus influenza C terjadi jauh lebih jarang daripada A dan B dan tidak termasuk dalam vaksin flu musiman

Influenza tipe A dan B bisa dikatakan adalah yang paling parah dari virus flu. Virus berubah secara konstan dan berbagai strain beredar di seluruh dunia setiap tahun. Pertahanan alami tubuh bahkan tidak bisa mengikuti perubahan ini.

Sementara, virus tipe C menyebabkan penyakit yang sangat ringan atau tidak memiliki gejala sama sekali. Itu tidak menyebabkan epidemi dan tidak memiliki dampak kesehatan masyarakat yang parah seperti yang disebabkan oleh influenza tipe A dan B.

Baca juga: 8 Gejala Pneumonia yang Perlu Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau