Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal 8 Penyebab Infeksi Jantung (Endokarditis)

Kompas.com - 21/11/2021, 10:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.comEndokarditis adalah kondisi langka yang melibatkan peradangan pada lapisan jantung, otot jantung, dan katup jantung.

Ini juga dikenal sebagai endokarditis infektif (IE), endokarditis bakteri (BE), endokarditis infeksi, dan endokarditis jamur.

Melansir dari Medical News Today, infeksi pada endokardium menyebabkan endokarditis.

Infeksi biasanya disebabkan oleh bakteri streptokokus atau stafilokokus.

Namun, terkadang dapat disebabkan oleh jamur atau mikroorganisme menular lainnya.

Baca juga: Mengenal Penyebab Gagal Jantung Sisi Kanan

Ini dua kali lebih umum dialami oleh pria daripada wanita.

Studi menunjukkan bahwa endokarditis mempengaruhi setidaknya 4 dalam setiap 100.000 orang setiap tahun, dan jumlahnya terus meningkat.

Penyebab

Endokarditis dapat terjadi ketika bakteri atau jamur masuk ke dalam tubuh karena infeksi, atau ketika bakteri yang biasanya tidak berbahaya yang hidup di mulut, saluran pernapasan bagian atas, atau bagian tubuh lainnya menyerang jaringan jantung.

Biasanya, sistem kekebalan dapat menghancurkan mikroorganisme yang tidak diinginkan ini, tetapi kerusakan pada katup jantung dapat memungkinkan mereka untuk menempel pada jantung dan berkembang biak.

Gumpalan bakteri dan sel, atau tumbuh-tumbuhan, terbentuk di katup jantung.

Gumpalan ini membuat jantung lebih sulit bekerja dengan baik.

Mereka dapat menyebabkan abses pada katup dan otot jantung, merusak jaringan, dan menyebabkan kelainan pada konduksi listrik.

Terkadang, gumpalan bisa pecah dan menyebar ke area lain, seperti ginjal, paru-paru, dan otak.

  • Masalah atau prosedur gigi yang mengakibatkan infeksi dapat memicunya. Kesehatan gigi atau gusi yang buruk meningkatkan risiko endokarditis, karena bakteri lebih mudah masuk. Kebersihan gigi yang baik membantu mencegah infeksi jantung.
  • Prosedur bedah lainnya dapat memungkinkan bakteri masuk, termasuk tes untuk memeriksa saluran pencernaan, misalnya, kolonoskopi. Prosedur yang mempengaruhi saluran pernapasan, saluran kemih, termasuk ginjal, kandung kemih, dan uretra, kulit, tulang dan otot, juga merupakan faktor risiko.
  • Cacat jantung dapat meningkatkan risiko terkena endokarditis jika bakteri masuk ke dalam tubuh. Ini dapat mencakup cacat sejak lahir, katup jantung yang tidak normal atau jaringan jantung yang rusak. Orang dengan katup jantung buatan memiliki risiko lebih tinggi.
  • Infeksi bakteri di bagian tubuh lain, misalnya sakit kulit atau penyakit gusi, dapat menyebabkan penyebaran bakteri. Narkoba suntik dengan jarum yang tidak bersih merupakan faktor risiko. Siapa pun yang mengembangkan sepsis berisiko terkena endokarditis.
  • Infeksi menular seksual (IMS), seperti klamidia atau gonore memudahkan bakteri masuk ke dalam tubuh dan masuk ke jantung.
  • Infeksi jamur candida dapat menyebabkan endokarditis.
  • Penyakit radang usus (IBD) atau gangguan usus apa pun juga dapat meningkatkan risiko, tetapi risiko seseorang dengan IBD mengembangkan endokarditis masih rendah.
  • Alat bedah atau medis yang digunakan dalam pengobatan, seperti kateter urin atau obat intravena jangka panjang dapat meningkatkan risiko.

Baca juga: 7 Gejala Awal Gagal Jantung yang Sering Diabaikan

Gejala

Gejala bervariasi antarindividu dan gejala individu dapat berubah seiring waktu.

Pada endokarditis subakut, gejala muncul perlahan selama beberapa minggu, dan mungkin beberapa bulan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau