KOMPAS.com- Gagal jantung - kadang-kadang dikenal sebagai gagal jantung kongestif - terjadi ketika otot jantung tidak memompa darah sebagaimana mestinya.
Ketika ini terjadi, darah sering mundur dan cairan dapat menumpuk di paru-paru sehingga menyebabkan sesak napas.
Melansir dari Mayo Clinic, kondisi jantung tertentu, seperti penyempitan arteri di jantung (penyakit arteri koroner) atau tekanan darah tinggi, secara bertahap membuat jantung terlalu lemah atau kaku untuk mengisi dan memompa darah dengan benar.
Perawatan yang tepat dapat memperbaiki tanda dan gejala gagal jantung dan dapat membantu beberapa orang hidup lebih lama.
Baca juga: 5 Penyebab Gagal Jantung yang Harus Diwaspadai
Perubahan gaya hidup – seperti menurunkan berat badan, berolahraga, mengurangi garam (natrium) dalam diet Anda dan mengelola stres – dapat meningkatkan kualitas hidup Anda.
Namun, gagal jantung bisa mengancam jiwa.
Orang dengan gagal jantung mungkin memiliki gejala yang parah, dan beberapa mungkin memerlukan transplantasi jantung atau alat bantu ventrikel (VAD).
Seseorang yang mengalami gagal jantung umumnya memiliki gejala awal.
Berikut ini gejala awal gagal jantung, seperti dilansir dari Medical News Today.
Gagal jantung menyebabkan sesak napas karena jantung Anda tidak dapat mengikuti suplai darah yang masuk dari paru-paru.
Ini menyebabkannya kembali ke pembuluh darah paru-paru ke paru-paru, yang dapat menyebabkan masalah pernapasan.
Gagal jantung juga dapat menyebabkan sesak napas karena peningkatan tekanan di dalam jantung.
Ini lebih sering terjadi ketika jantung berdetak kencang dan memiliki lebih sedikit waktu untuk bersantai.
Merasa lelah dalam waktu yang lama bisa disebabkan oleh hal-hal seperti alergi atau pilek, yang bisa sembuh dengan cepat.
Namun, kelelahan dalam waktu yang lama juga bisa disebabkan oleh kondisi kronis seperti gagal jantung.