KOMPAS.com - Serangan jantung kerap terjadi secara mendadak dan dapat menimpa siapa saja tanpa pandang bulu.
Waktu kejadiannya pun bisa kapan saja, termasuk saat seseorang tengah tertidur lelap.
Menjadi lebih berbahaya, serangan jantung seringkali terjadi tanpa disertai dengan sinyal pendahuluan.
Baca juga: Bagaimana Kolesterol Tinggi Bisa Menyebabkan Serangan Jantung?
Kalaupun ada, para penderita sering tak menyadarinya.
Oleh kerena itu, kejadian mendadak ini dapat membuat penderita maupun orang-orang di sekitarnya kerap tidak siap dalam menghadapi serangan jantung.
Padahal, serangan jantung yang dalam terminologi medis disebut infark miokard akut tersebut dapat berakibat fatal hingga menyebabkan fungsi jantung anjlok.
Melansir MebMD, serangan jantung adalah kondisi yang terjadi akibat aliran darah kaya akan oksigen tiba-tiba terhambat masuk ke otot jantung sehingga jantung tida mendapatkan oksigen.
Serangan jantung bisa disebabkan oleh penyakit jantung koroner atau adanya robekan di arteri jantung.
Ini merupakan kondisi yang tak boleh dianggap remeh.
Oleh sebab itu, gejala serangan jantung saat tidur kiranya penting dikenali untuk mendukung upaya diagnosis dini dan penanganan sesegera mungkin masalah kesehatan ini.
Merangkum Health Line, ada sejumlah kondisi yang bisa dicurigai sebagai gejala serangan jantung saat tidur.
Baca juga: 5 Faktor Risiko Serangan Jantung yang Jarang Diketahui
Kondisi ini perlu diwaspadai:
Siapa saja yang mencurigai neiliki gejala serangan jantung saat tidur tentu sangat dianjurkan untuk dapat menemui dokter.
Baca juga: 4 Penyebab Nyeri Dada Selain Penyakit Jantung
Dokter bisa membantu memastikan penyebab keluhan dan memberikan saran pengobatan terbaik.
Namun, sayangnya, ada beberapa orang yang mungkin kurang beruntung ketika harus meregang nyawa saat pertama kali mengalami gejala klinis penyakit jantung koroner.
Perlu diketahui bahwa tidak semua nyeri dada adalah gejala atau tanda penyakit jantung pada seseorang.
Di mana, faktanya, ada puluhan penyakit yang tak terkait dengan jantung juga bisa menimbulkan keluhan nyeri dada.
Beberapa di antaranya, yaitu:
Jika sakit dada terjadi kala bersantai, seperti berbaring atau duduk, lakukan gerakan badan dengan berjalan atau naik tangga.
Apabila setelah beraktivitas rasa sakit itu mereda, berarti besar kemungkinan bukan jantung yang bermasalah.
Di sisi lain, nyeri dada yang bertambah setelah dibawa beraktivitas bisa jadi ada masalah pada organ jantung.
Baca juga: 15 Penyebab Penyakit Jantung Koroner yang Perlu Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.