KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan Indonesia merekomendasikan ibu memberikan ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan dan melanjutkan menyusui sampai berusia 2 tahun.
Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan ASI lanjutan secara optimal hingga 2 tahun atau lebih merupakan hal mutlak untuk meningkatan kesehatan bayi.
Namun, tidak sedikit ibu yang menghadapi tantangan selama menyusui, seperti produksi ASI sedikit atau bayi terus rewel meski telah disusui.
Mengutip Medical News Today, ciri-ciri bayi kurang mendapatkan ASI yang dibutuhkan tubuh, di antaranya:
Jika bayi menunjukkan tanda-tanda tersebut, ibu perlu memperhatikan asupan makanan dan pola hidup diri untuk memperbaiki produksi ASI.
Baca juga: 2 Cara Sederhana Memperlancar Produksi ASI
Melansir Webmd.com, produksi ASI yang cukup secara kuantitas dan kualitas sangat bermanfaat bagi bayi, karena:
Berikut hal yang perlu diperhatikan ibu menyusui untuk menjaga kuantitas dan kualitas produksi ASI:
Mengutip jurnal "Gizi Seimbang Ibu Menyusui" dari Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, gizi seimbang yang dikonsumsi sangat erat kaitannya dengan produksi ASI.
Ibu menyusui perlu meningkatkan konsumsi karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral secara seimbang.
Saat 6 bulan pertama menyusui, kebutuhan karbohidrat ibu meningkat sebesar 65 gram per hari atau setara dengan 1,5 porsi nasi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.