Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/12/2021, 14:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Prostatitis adalah salah satu penyakit yang menyerang kelenjar prostat pria.

Kelenjar prostat termasuk bagian dari sistem reproduksi pria. Kelenjar mirip kacang kenari ini letaknya di bawah kandung kemih, tepatnya di depan rektum (bagian akhir usus besar sebelum anus).

Fungsi kelenjar prostat untuk membantu memproduksi cairan untuk air mani. Seperti diketahui, air mani berguna untuk melindungi dan membawa sperma agar bisa berenang menuju sel telur.

Baca juga: 5 Obat Prostat dan Fungsinya

Penyakit prostatitis bisa menyebabkan rasa nyeri yang luar biasa pada bagian panggul.

Kenali lebih jauh apa itu prostatitis, gejala, dan cara mendeteksi masalah kesehatan reproduksi pria ini.

Apa itu prostatitis?

Melansir Cleveland Clinic, prostatitis adalah sekelompok kondisi yang menyebabkan infeksi, peradangan, dan nyeri pada kelenjar prostat.

Terdapat empat jenis prostatitis, yakni:

  • Prostatitis kronis atau peradangan prostat
  • Prostatitis bakteri kronis atau berkepanjangan
  • Prostatitis bakteri akut atau mendadak
  • Prostatitis non-bakteri

Jenis prostatitis yang paling sering menyerang pria yakni prostatitis kronis atau peradangan prostat. Terkadang, prostatitis terkait dengan penyakit infeksi saluran kencing (ISK).

Masalah kesehatan ini bisa menyerang pria dari segala usia. Termasuk dialami pria di bawah usia 50 tahun. 

Baca juga: 4 Cara Mengobati Penyakit Prostat, Tak Selalu Perlu Operasi

Gejala prostatitis

Gejala prostatitis bisa beragam, tergantung jenis dan penyebabnya. Kebanyakan penderita prostatitis merasakan tanda:

  • Sakit pada bagian penis, testis, atau area antara testis dan dubur
  • Rasa nyeri dari alat kelamin bisa menyebar sampai ke punggung bagian bawah
  • Sering ingin kencing
  • Kencing terasa sakit
  • Aliran urine lemah atau tidak deras, terkadang susah kencing
  • Ejakulasi terasa sangat sakit
  • Ada darah dalam air mani
  • Disfungsi ereksi
  • Badan demam dan menggigil pada kasus prostatitis karena infeksi bakteri

Jika Anda merasakan gejala prostatitis di atas, segera konsultasikan ke dokter agar penyakit dan rasa nyeri bisa segera sembuh.

Baca juga: 4 Pantangan Makanan untuk Penderita Penyakit Prostat

Cara mendeteksi prostatitis

Melansir UrologyHealth, cara mendeteksi ada tidaknya penyakit prostatitis membutuhkan pemeriksaan kesehatan dari dokter spesialis urologi.

Dokter biasanya melakukan pemeriksaan prostat untuk mendeteksi apakah prostat bengkak atau tidak.

Jika ada gejala prostatitis, umumnya prostat teraba bengkak dan terasa sedikit nyeri ketika kelenjar disentuh.

Selain itu, dokter umumnya menyarankan penderita menjalani pemeriksaan penunjang di laboratorium, seperti:

  • Pemeriksaan USG untuk melihat kondisi prostat
  • Tes urine untuk melihat ada tidaknya bakteri di dalam urine dan cairan prostat
  • Tes darah untuk memeriksa tingkat antigen spesifik prostat
  • Pemeriksaan uretra, prostat, dan kandung kemih dengan alat sistoskop
  • Pemeriksaan aliran urine

Jika diagnosis penyakit mengarah pada prostatitis, penderita biasanya disarankan menjalani perawatan medis.

Cara mengobati prostatitis disesuaikan akar penyebab penyakit dan gejala yang dirasakan penderita.

Selain dengan obat, penderita umumnya disarankan menjalani perubahan gaya hidup dan terapi akupuntur. Apabila kondisinya cukup parah, dokter baru menyarankan operasi prostat.

Baca juga: Penyebab Kanker Prostat dan Faktor Risikonya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com