Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Cara Menjaga Kuantitas dan Kualitas Produksi ASI

Kompas.com - 06/12/2021, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Jika ibu berhasil memenuhi gizi seimbang saat menyusui, maka kuantitas dan kualitas produksi ASI menjadi baik, bayi pun bisa tumbuh sehat.

Baca juga: 20 Pelancar ASI Alami yang Baik Dikonsumsi Ibu Menyusui

2. Perbanyak minum air putih

Tubuh ibu menyusui tidak bisa memproduksi ASI dengan baik, jika dalam kondisi dehidrasi. Jadi perlu memastikan kebutuhan air putih dalam tubuh terpenuhi.

Mengutip dalm jurnal tersebut, ibu menyusui sangat membutuhkan cairan agar dapat menghasilkan air susu dengan cepat.

Dianjurkan ibu menyusui minum 2-3 liter air putih per hari atau lebih dari 8 gelas air sehari (12-13 gelas sehari).

Terutama saat udara panas, banyak berkeringat dan demam sangat dianjurkan untuk minum air putih lebih dari 8 gelas sehari.

Waktu minum air putih yang paling baik adalah pada saat bayi sedang menyusui atau sebelumnya, sehingga cairan yang diminum bayi dapat diganti.

Kebutuhan cairan dapat diperoleh dari air putih, susu, jus buah-buahan dan air yang tersedia di dalam makanan.

3. Hindari kafein

Kafein terdapat dalam kopi dan teh. Konsumsi kafein oleh ibu menyusui mempengaruhi rendahnya produksi ASI.

Kafein yang dikonsumsi ibu menyusui juga akan mempengaruhi kandungan zat besi dalam ASI 30 persen lebih rendah dari pada ibu menyusui yang tidak minum kafein.

Kafein yang diminum bayi melalui ASI juga tidak baik karena metabolismenya belum siap mencerna kafein.

Ibu menyusui dianjurkan untuk membatasi minum kopi, teh dan soda, yaitu 2-3 gelas dalam sehari.

Jika bayi tidak tidur dengan baik atau mudah marah, ibu menyusui mungkin bisa mulai mengurangi lagi atau menghindari minuman yang mengandung kafein itu.

Bayi yang baru lahir mungkin lebih sensitif terhadap kafein dibanding bayi yang lebih tua.

Baca juga: 7 Cara Memperbanyak Produksi ASI yang Bisa Dijajal Ibu Menyusui

4. Hindari alkohol dan rokok

Konsumsi minuman beralkohol di masa menyusui dapat menghambat pelepasan oksitosin, yaitu hormon yang menyebabkan kontraksi sel sekitar alveoli untuk menghasilkan ASI. 

Sehingga jika pelepasan hormon oksitosin terganggu, maka akan mengganggu produksi dan kualitas ASI yang dihasilkan ibu menyusui. 

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau