Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Manfaat, Ini Berbagai Hal Seputar Vaksin Covid-19 yang Harus Kamu Tahu

Kompas.com - 04/08/2021, 06:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Program  vaksinasi Covid-19 kini sedang digalakkan pemerintah untuk memerangi Covid-19 yang semakin mengganas.

Sayangnya, banyak orang enggan melakukan vaksin karena takut akan efek samping yang terjadi.

Padahal, efek samping setelah vaksin merupakan bagian dari respon tubuh yang akan membuat kita kebal terhadap penyakit.

Jika ditinjau lebih dalam, manfaat vaksin jauh lebih besar daripada efeknya. Bahkan, efek vaksin bisa selesai hanya dalam hitungan jam hingga hari.

Agar kita tidak perlu lagi termakan hoaks yang memicu ketakutan terhadap vaksin, mari kenali lebih dalam apa itu vaksin.

Baca juga: 10 Faktor yang Memengaruhi Besarnya Tekanan Darah

Mengenal Vaksin

Menurut data Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme bagiannya atau zat yang dihasilkannya.

Namun, kita tak perlu khawatir karena antigen yang digunakan untuk membuat vaksin sudah diolah sedemikian rupa sehingga aman, yang apabila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.

Satu hal yang perlu kita ketahui bahwa vaksin bukanlah obat, vaksin mendorong pembentukan kekebalan spesifik tubuh agar terhindar dari tertular ataupun kemungkinan sakit berat.

Setelah mendapatkan vaksin, maka di dalam tubuh akan terjadi proses vaksinasi.

Vaksinasi adalah proses di dalam tubuh, dimana seseorang menjadi kebal atau
terlindungi dari suatu penyakit.

Ketika suatu saat terpapar penyakit tersebut, maka orang yang sudah mendapatkan vaksin tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.

Selama belum ada obat yang defenitif untuk Covid-19, maka kita tetap memerlukan vaksin Covid-19 yang aman dan efektif serta menerapkan protokol kesehatan.

Cara Kerja Vaksin

Vaksin bekerja dengan merangsang pembentukan kekebalan terhadap penyakit tertentu
pada tubuh seseorang.

Ketika antigen vorus atau bakteri disuntikan, maka tubuh akan mengingat virus atau bakteri pembawa penyakit, mengenali dan tahu cara melawannya.

Saat hampir 80 persen populasi dalam sebuah kelompok mendapatkan vaksin, maka akan tercipta herd immunity.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau