Berjalan kaki hanya 30 menit sehari dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Lebih banyak olahraga membantu menguranginya lebih jauh.
Baca juga: Kenali Gejala Tekanan Darah Tinggi pada Anak
Mengutip Medical News Today, asupan garam di seluruh dunia terbilang tinggi. Sebagian besar, itu disebabkan oleh makanan olahan dan siap saji.
Garam adalah mineral kristal yang terbuat dari natrium (sodium) dan klorida.
Untuk itu, banyak upaya kesehatan masyarakat yang ditujukan untuk menurunkan garam dalam industri makanan.
Banyak penelitian telah menghubungkan asupan garam yang tinggi dengan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung, termasuk stroke.
Jika seseorang sudah memiliki tekanan darah tinggi, ada baiknya mengurangi asupan mengandung natrium untuk melihat apakah ada bedanya.
Dianjurkan mengganti makanan olahan dengan yang segar dan coba bumbui dengan bumbu dan rempah-rempah dari pada garam.
“Memotong asupan garam mungkin merupakan cara paling penting untuk menurunkan tekanan darah Anda," kata ahli jantung preventif Luke Laffin, MD, seperti yang dikutip dari Clevel and Clinic.
"Penelitian telah menunjukkan bahwa diet rendah sodium memiliki efek yang sama dengan satu setengah hingga dua obat tekanan darah,” tambahnya Dr Laffin.
Baca juga: Bagaimana Konsumsi Gula Bisa Menyebabkan Tekanan Darah Tinggi?
Jika seseorang menderita tekanan darah tinggi, membatasi natrium hingga 1.500 mg sehari akan menurunkan tekanan darah sebesar 5 atau 6 mmHg.
Mengutip Mayo Clinic, secara umum batas asupan natrium hingga 2.300 mg sehari atau kurang.
Asupan natrium yang lebih rendah, setidaknya 1.500 mg sehari, sangat ideal untuk kebanyakan orang dewasa.
Untuk mengurangi natrium dalam pola makan sehari-hari, pertimbangkan tips ini:
Jika memungkinkan, pilihlah makanan dan minuman alternatif rendah sodium yang biasa dibeli.
Makan lebih sedikit makanan olahan: hanya sejumlah kecil natrium yang terjadi secara alami dalam makanan. Kebanyakan natrium ditambahkan selama pemrosesan.
Jangan tambahkan garam: hanya 1 sendok teh garam mengandung 2.300 mg sodium. Gunakan bumbu atau rempah-rempah untuk menambah rasa pada makanan.
Jika merasa tidak dapat secara drastis mengurangi natrium dalam pola makan secara tiba-tiba, kurangi secara bertahap. Selera makan akan menyesuaikan seiring waktu.
Baca juga: Bagaimana Gula Darah Rendah Bisa Menyebabkan Tekanan Darah Tinggi?
Mengutip Mayo Clinic, makan makanan yang kaya biji-bijian, buah-buahan, sayuran dan produk susu rendah lemak dapat menurunkan tekanan darah tinggi hingga 11 mmHg.
Pola makan ini dikenal sebagai Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH).
Mengutip Clevel and Clinic, orang yang menerapkan pola makan DASH biasanya memenuhi pedoman rendah sodium dan potasium tinggi, juga memungkinkan untuk menurunkan berat badan.
Penelitian tentang pola makan ini sangat positif, sehingga sekarang dianggap sebagai salah satu tindakan non-farmasi yang paling penting untuk mengendalikan tekanan darah tinggi.
Tips untuk menerapkan pola makan DASH, sebagaimana yang dikutip dari Mayo Clinic:
Menuliskan apa yang dimakan, setidaknya untuk seminggu.
Tujuannya untuk dapat menjelaskan kebiasaan makan yang sebenarnya, sekaligus berfungsi untuk memanantau apa yang Anda makan, berapa banyak, kapan dan mengapa.
Kalium dapat mengurangi efek natrium pada tekanan darah.
Sumber potasium terbaik adalah makanan, seperti buah-buahan dan sayuran, bukan suplemen.
Berkonsultasi dengan dokter tentang tingkat kalium yang terbaik untuk dikonsumsi Anda.
Baca label makanan saat berbelanja dan patuhi rencana makan sehat Anda saat makan di luar juga.
Baca juga: Cara Mencegah Tekanan Darah Tinggi selama Kehamilan