KOMPAS.com - Kebanyakan orang menganggap tekanan darah tinggi, juga dikenal sebagai hipertensi, sebagai suatu kondisi yang hanya dialami oleh orang tua sja.
Namun tekanan darah tinggi sebenarnya mempengaruhi orang-orang dari segala usia, termasuk anak-anak.
Melansir dari Mayo Clinic, berbeda dengan orang dewasa, mengukur tekanan darah anak tidaklah mudah.
Perhitungan tekanan darah anak berdasarkan pada jenis kelamin, usia, dan tinggi badan anak.
Jadi, pada dasarnya tidak ada ukuran mutlak untuk patokan tekanan darah normal anak-anak karena beberapa faktor akan terus memengaruhinya.
Baca juga: Bagaimana Konsumsi Gula Bisa Menyebabkan Tekanan Darah Tinggi?
Meskipun demikian, pada remaja, tekanan darah tinggi didefinisikan sama dengan orang dewasa.
Jika tekanan darah pada remaja mencapai lebih 130/80 milimeter air raksa (mm Hg), bisa dikatakan ia mengalami hipertensi.
Menurut WebMD, pengaruh tekanan darah tinggi terhadap anak-anak pun hampir sama dengan orang dewasa.
Tekanan darah tinggi pada anak-anak dapat mengakibatkan efek kesehatan jangka panjang yang serius, termasuk:
Tekanan darah tinggi biasanya tidak menimbulkan gejala.
Namun, tanda dan gejala yang mungkin mengindikasikan keadaan darurat tekanan darah tinggi (krisis hipertensi) meliputi:
Jika anak Anda memiliki salah satu dari tanda atau gejala ini, carilah perawatan medis darurat.
Baca juga: Bagaimana Gula Darah Rendah Bisa Menyebabkan Tekanan Darah Tinggi?
Tekanan darah tinggi pada anak kecil sering dikaitkan dengan kondisi kesehatan lain, seperti kelainan jantung, penyakit ginjal, kondisi genetik, atau gangguan hormonal.
Anak-anak yang memiliki kelebihan berat badan lebih mungkin untuk memiliki hipertensi primer.
Jenis tekanan darah tinggi ini terjadi dengan sendirinya, tanpa kondisi yang mendasarinya.