KOMPAS.com - Aritmia merupakan gangguan irama detak jantung.
Dengan kondisi ini, jantung seseorang mungkin berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, terlalu dini, atau dengan ritme yang tidak teratur.
Melansir dari Medical News Today, aritmia terjadi ketika sinyal listrik yang mengoordinasikan detak jantung tidak bekerja dengan benar.
Detak jantung yang tidak teratur mungkin terasa seperti jantung yang berpacu atau berdebar-debar.
Banyak aritmia jantung tidak berbahaya.
Namun, jika sangat tidak teratur atau akibat dari jantung yang lemah atau rusak, aritmia dapat menyebabkan gejala dan komplikasi yang parah dan berpotensi fatal.
Lalu, apa penyebab aritmia?
Baca juga: Mengenal Gejala dan Penyebab Peradangan Otot Jantung
Setiap gangguan pada impuls listrik yang merangsang kontraksi jantung dapat menyebabkan aritmia.
Beberapa faktor dapat menyebabkan jantung bekerja secara tidak benar, antara lain:
Seseorang dengan kesehatan jantung yang baik hampir tidak akan pernah mengalami aritmia jangka panjang kecuali mereka memiliki pemicu eksternal, seperti gangguan penggunaan zat atau sengatan listrik.
Namun, masalah jantung yang mendasarinya dapat berarti bahwa impuls listrik tidak berjalan melalui jantung dengan benar.
Kondisi ini meningkatkan risiko aritmia.
Baca juga: Serangan Jantung Berulang Rawan Fatal, Kenali Penyebabnya
Melansir dari Mayo Clinic, aritmia jantung mungkin tidak menimbulkan tanda atau gejala apa pun.
Seorang dokter mungkin memperhatikan detak jantung yang tidak teratur karena alasan kesehatan lainnya.
Secara umum, tanda dan gejala aritmia dapat meliputi:
Gejala lain mungkin termasuk:
Baca juga: 8 Penyebab Penyakit Jantung Bawaan, Bisa dari Rokok sampai Virus
Perubahan gaya hidup untuk mengurangi risiko penyakit jantung dapat membantu mencegah aritmia jantung.
Gaya hidup sehat jantung meliputi: