KOMPAS.com - Palpitasi jantung adalah kondisi saat detak jantung tiba-tiba menjadi lebih terasa.
Jantung akan terasa berdetak lebih kencang, berdebar, atau bahkan berdetak tidak teratur.
Kondisi ini biasanya berlangsung selama beberapa detik atau menit. Sensasi ini juga biasanya dapat ikut terasa di tenggorokan atau leher.
Baca juga: 10 Penyebab Palpitasi Jantung yang Perlu Diwaspadai
Meskipun tampak mengkhawatirkan, kebanyakan kasus palpitasi tidak berbahaya dan bukan sebuah masalah serius.
Terkadang juga dapat terasa detakan ekstra atau justru "terlewat". Kondisi ini disebut detakan ektopik dan juga tidak perlu dikhawatirkan.
Dalam beberapa kasus, jantung berdebar juga dapat mengindikasikan kondisi serius.
Biasanya, tes diagnostik bernama “pemantauan aritmia rawat jalan” dapat membantu membedakan antara aritmia (detak jantung tidak teratur) jinak dan ganas.
Beberapa penyebab dari palpitasi jantung, antara lain:
Baca juga: 4 Cara Mencegah Palpitasi Jantung
Palpitasi umumnya tidak berlangsung lama dan tidak memerlukan perawatan khusus.
Namun, ada baiknya untuk melakukan konsultasi ke dokter jika:
Beberapa tes yang dapat dilakukan untuk mencari tahu kondisi penyebab palpitasi, di antaranya adalah sebagai berikut.
Penanganan pada palpitasi jantung tergantung pada kondisi yang mendasari.
Baca juga: 6 Cara Mengatasi Palpitasi Jantung yang Baik Diketahui
Namun, terkadang dokter tidak dapat menemukan penyebab spesifik.
Jika disebabkan oleh gaya hidup seperti merokok atau mengonsumsi terlalu banyak kafein, penderita hanya perlu mengurangi atau berhenti menggunakan zat-zat tersebut.
Jika tidak diperlukan penanganan spesifik, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya palpitasi.
Coba untuk mencari tahu pemicu agar dapat dicegah di kemudian hari
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.