Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisa Sebabkan Sakit Fisik, Ini 5 Cara Cegah Luka Psikis

Kompas.com - 21/12/2021, 07:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Pikiran juga mempengaruhi kondisi fisik kita. Kalimat itu bukan sekadar mitos belaka.

Nyatanya, telah banyak riset yang membuktikan bahwa luka emosional atau sakit psikis juga bisa memicu sakit fisik.

Luka emosional adalah rasa sakit tau luka yang berasal dari sumber non-fisik.

Luka emosinal bisa terjadi akibat tindakan orang lain atau akibat dari penyesalan, kesedihan, atau kehilangan.

Dalam beberapa hak, luka emosional juga bis aterjadi karena adanya kondisi kesehatan mental yang mendasarinya seperti depresi atau kecemasan.

Apa pun penyebabnya, rasa sakit psikologis ini bisa menjadi intens dan secara signifikan memengaruhi berbagai bidang kehidupan Anda.

Sayangnya, rasa sakit emosinal seringkali disepelkekan, Padahal, hal ini bisa menjadi pemicu berbagai penyakit kronis.

Baca juga: Luhut: Setelah Omicron Terdeteksi, Kasus Covid-19 RI Masih Rendah

Dampak luka psikis

Rasa sakit psikologis juga dapat berkontribusi atau memperburuk rasa sakit fisik di berbagai area tubuh.

Beberapa jenis rasa sakit fisik umum yang biasanya terkait dengan tekanan emosional meliputi:

  • Diare
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot, terutama di leher
  • Mual
  • Nyeri di lengan dan kaki
  • Sakit perut atau gangguan pencernaan.

Mengapa luka psikis bisa menyebabkan sakit fisik?

Saat kita mengalami luka psikis, tubuh akan menangkapnya sebagai sinyal bahaya. Hal terseut akan membuat tubuh kita untuk melawannya atau lari dari bahaya tersebut.

Sat hal itu terjadi, produksi hormon stres, yaitu adernalin dan kortisol, semakin meningkat.

Hal itu juga bisa meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, menekan sistem pencernaan, dan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.

Peningkatan hormon tersebut dilakukan agar tubuh memiliki banyak energi. Setelah ancaman hilang, tubuh biasanya kembali ke mode istirahat.

Namun jika luka psikis tersebut berlangsung terus menerus, respon tersebut bisa memicu peradangan.

Peradangan inilah yang nantinya bisa memicu berbagai penyakit pada fisik.

Mencegah luka psikis

Penelitian menunjukkan orang yang sehat emosional memiliki tanda-tanda kesehatan fisik yang baik.

Sehat emosional juga membuat kita terhindari dari risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan berat badan berlebih.

Karena itu, sebisa mungkin kita menghindari luka psikis dengan melakukan berbagai cara berikut:

1. Waspadai emosi dan reaksi kita

Cobalah untuk memperhatikan hal apa dalam hidup yang membuat kita sedih, frustasi, dan marah. Setelah mengetahuinya, cobalah untuk mengubah kondisi tersebut.

2. Ungkapkan perasaan dengan cara yang tepat

Biarkan orang yang dekat dengan Anda tahu jika ada sesuatu yang mengganggu Anda.

Menyimpan perasaan sedih atau marah di dalam hati hanya menambah stres.

Bahkan, memendam perasaat dapat menyebabkan masalah dalam hubungan dan di tempat kerja atau sekolah.

Baca juga: Neurofibromatosis Tipe 1

3. Kelola stres

Pelajari metode relaksasi untuk mengatasi stres. Cara ini bisa termasuk pernapasan dalam, meditasi, dan olahraga.

4. Upayakan keseimbangan

Temukan keseimbangan yang sehat antara bekerja dan bermain, dan antara aktivitas dan istirahat.

Luangkan waktu untuk hal-hal yang Anda sukai. Fokuslah pada hal-hal positif dalam hidup Anda.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Musim Pancaroba Bikin Mudah Sakit? Ini Tips dari Dokter agar Tetap Fit
Musim Pancaroba Bikin Mudah Sakit? Ini Tips dari Dokter agar Tetap Fit
Health
Kasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian JN.1 dan Turunannya
Kasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian JN.1 dan Turunannya
Health
Kemenkes: Pengenalan Gejala Penyakit Langka dengan Cek Kesehatan Gratis
Kemenkes: Pengenalan Gejala Penyakit Langka dengan Cek Kesehatan Gratis
Health
Pasangan Thalasemia Minor Sebabkan Thalasemia Mayor pada Anak
Pasangan Thalasemia Minor Sebabkan Thalasemia Mayor pada Anak
Health
Lonjakan Kasus Covid-19 di India: Waspadai Varian Baru yang Lebih Menular
Lonjakan Kasus Covid-19 di India: Waspadai Varian Baru yang Lebih Menular
Health
Keunggulan Ring Jantung Bioadaptor dengan Material Lentur
Keunggulan Ring Jantung Bioadaptor dengan Material Lentur
Health
Kanker Serviks Stadium 4: Pengertian dan Pilihan Pengobatannya
Kanker Serviks Stadium 4: Pengertian dan Pilihan Pengobatannya
Health
Cloud Coffee, Minuman Tren yang Diklaim Menyehatkan: Benarkah?
Cloud Coffee, Minuman Tren yang Diklaim Menyehatkan: Benarkah?
Health
Apakah Pola Makan Berperan Besar Terhadap Terjadinya Stroke? Ini Kata Dokter…
Apakah Pola Makan Berperan Besar Terhadap Terjadinya Stroke? Ini Kata Dokter…
Health
Puasa 16 Jam Selama 3 Bulan Efektif Turunkan Berat Badan Hingga Setahun Kemudian
Puasa 16 Jam Selama 3 Bulan Efektif Turunkan Berat Badan Hingga Setahun Kemudian
Health
Riset FMIPA UI  Buktikan Segel Le Minerale Unggul 100 Persen Cegah Kontaminasi Debu, Bakteri, dan Jamur
Riset FMIPA UI Buktikan Segel Le Minerale Unggul 100 Persen Cegah Kontaminasi Debu, Bakteri, dan Jamur
Health
7 Cara Mengatasi Ngantuk Terus-menerus, Termasuk Makan Sehat
7 Cara Mengatasi Ngantuk Terus-menerus, Termasuk Makan Sehat
Health
Pelawak Sri Sumiarsih Meninggal Akibat Sakit Ginjal, Ini Penyebabnya
Pelawak Sri Sumiarsih Meninggal Akibat Sakit Ginjal, Ini Penyebabnya
Health
Penyakit Genetik Langka yang Bikin Perut Selalu Lapar
Penyakit Genetik Langka yang Bikin Perut Selalu Lapar
Health
Neurofibromatosis Tipe 1 Bisa Dicegah Turun ke Anak, Ini Kata Dokter
Neurofibromatosis Tipe 1 Bisa Dicegah Turun ke Anak, Ini Kata Dokter
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau