Adalah umum bagi sebagian besar bayi untuk sering muntah selama beberapa bulan pertama kehidupan mereka dan gejala ini tidak perlu dikhawatirkan.
Namun, GER dapat menjadi GERD pada bayi jika berlangsung dalam jangka panjang dan kondisi ini dapat memengaruhi penambahan berat badan, perkembangan, dan kualitas hidup.
Sekitar 95 persen bayi mengalami GER normal pada usia 12 bulan.
Namun, jika gejala ini berlanjut setelah usia 18 bulan, kemungkinan besar penyebabnya adalah GERD.
Stenosis pilorus adalah kondisi lain yang menyebabkan sering muntah pada bayi.
Namun, tidak seperti GERD, bayi dengan stenosis pilorus akan mengalami muntah yang kuat, yang disebut muntah proyektil.
Alasan untuk ini adalah pilorus, yakni saluran antara lambung dan usus yang menjadi sempit.
Kondisi ini membutuhkan perawatan bedah.
Baca juga: 5 Beda LPR dan GERD yang Penting Diketahui
Kondisi tertentu meningkatkan risiko GERD pada bayi dan anak-anak, termasuk:
Selain sering gumoh, bayi dan anak dengan GERD dapat mengalami gejala berikut:
Penting untuk diketahui bahwa gejala-gejala ini tidak hanya spesifik untuk GERD, tetapi juga mungkin akibat dari kondisi terkait masa bayi lainnya, seperti:
Baca juga: 10 Penyebab GERD yang Umum Terjadi
Karena beberapa faktor dapat berkontribusi pada penyebab gejala ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan membuat rencana perawatan yang efektif.
Jika GERD tidak diobati pada bayi atau anak, mereka kemungkinan akan mengalami kesulitan menambah berat badan, yang menyebabkan kurangnya perkembangan fisiologis dan neurologis yang normal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.