Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Gejala dan Penyebab GERD pada Bayi dan Anak

Kompas.com - 21/12/2021, 09:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

Adalah umum bagi sebagian besar bayi untuk sering muntah selama beberapa bulan pertama kehidupan mereka dan gejala ini tidak perlu dikhawatirkan.

Namun, GER dapat menjadi GERD pada bayi jika berlangsung dalam jangka panjang dan kondisi ini dapat memengaruhi penambahan berat badan, perkembangan, dan kualitas hidup.

Sekitar 95 persen bayi mengalami GER normal pada usia 12 bulan.

Namun, jika gejala ini berlanjut setelah usia 18 bulan, kemungkinan besar penyebabnya adalah GERD.

Stenosis pilorus adalah kondisi lain yang menyebabkan sering muntah pada bayi.

Namun, tidak seperti GERD, bayi dengan stenosis pilorus akan mengalami muntah yang kuat, yang disebut muntah proyektil.

Alasan untuk ini adalah pilorus, yakni saluran antara lambung dan usus yang menjadi sempit.

Kondisi ini membutuhkan perawatan bedah.

Baca juga: 5 Beda LPR dan GERD yang Penting Diketahui

Penyebab GERD pada bayi dan anak

Kondisi tertentu meningkatkan risiko GERD pada bayi dan anak-anak, termasuk:

  • gangguan neurologis
  • kegemukan
  • kelainan anatomi
  • riwayat keluarga GERD
  • Barrett's Esophagus
  • kanker kerongkongan
  • penyakit jantung bawaan
  • kelainan pada saluran pencernaan
  • hernia di diafragma
  • kelainan genetik

Gejala GERD pada bayi dan anak

Selain sering gumoh, bayi dan anak dengan GERD dapat mengalami gejala berikut:

  • penurunan berat badan atau kurangnya penambahan berat badan normal
  • sifat lekas marah
  • menangis berlebihan setelah makan
  • anemia
  • bau mulut
  • tersedak di akhir menyusui
  • sakit perut
  • erosi gigi
  • kesulitan menelan
  • batuk kronis
  • mengi

Penting untuk diketahui bahwa gejala-gejala ini tidak hanya spesifik untuk GERD, tetapi juga mungkin akibat dari kondisi terkait masa bayi lainnya, seperti:

  • alergi protein susu sapi
  • stenosis pilorus, kondisi ketika makanan tidak bisa masuk ke usus kecil
  • malrotasi, yang menyebabkan usus kurang berkembang
  • makan berlebihan
  • fistula trakeoesofageal, yang merupakan koneksi abnormal antara dua tabung dalam tubuh yang menyebabkan makanan dan cairan berakhir di paru-paru
  • sembelit

Baca juga: 10 Penyebab GERD yang Umum Terjadi

Karena beberapa faktor dapat berkontribusi pada penyebab gejala ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan membuat rencana perawatan yang efektif.

Jika GERD tidak diobati pada bayi atau anak, mereka kemungkinan akan mengalami kesulitan menambah berat badan, yang menyebabkan kurangnya perkembangan fisiologis dan neurologis yang normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau