Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/12/2021, 17:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

Kondisi ini, juga disebut "slip" tulang belakang, dapat menyebabkan keselarasan tulang belakang bergeser.

Fraktur stres sering membuat anak-anak dan orang tua gugup karena cedera ini biasanya tidak sembuh-sembuh dan dapat menyebabkan gejala hingga remaja dan dewasa muda.

Namun, sebagian besar anak-anak dan remaja yang didiagnosis dengan spondylolysis dirawat secara nonsurgical dan sebenarnya lebih baik dengan perawatan yang kurang invasif.

Baca juga: Mengenal Penyebab dan Dampak Cedera Tulang Belakang

3. Herniasi diskus

Herniasi diskus jauh lebih jarang terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa, tetapi ketika terjadi dapat menyebabkan gejala yang serius.

Ketika herniasi tulang belakang terjadi, bantalan lunak antara dua tulang belakang pecah.

Bahan cakram ini dipaksa keluar dari ruang normalnya dan dapat mendorong saraf dan sumsum tulang belakang.

Gejala herniasi diskus dapat mencakup nyeri kaki, mati rasa, dan kesemutan di kaki, kelemahan ekstremitas bawah, dan kesulitan menekuk atau meluruskan tulang belakang.

Tes MRI dapat membantu untuk mendiagnosis herniasi, 3 sinar-X biasanya akan menjadi normal.

Pada anak-anak, bahan cakram yang normal bersifat lentur dan elastis—bahan ini memiliki kemampuan yang jauh lebih baik untuk menahan gaya yang tidak biasa pada tulang belakang.

Seiring bertambahnya usia, cakram kehilangan elastisitas dan kelenturannya.

Selain itu, juga sangat rentan pecah.

Namun, cakram juga dapat pecah karena kekuatan yang berlebihan (cedera traumatis) atau struktur cakram yang tidak normal.

4. Infeksi

Infeksi pada tulang belakang atau cakram dapat menjadi diagnosis yang menantang untuk dibuat.

Sering terjadi pada balita atau remaja, infeksi tulang belakang dapat menyebabkan gejala malaise yang tidak jelas, demam ringan, dan nyeri punggung menyeluruh.

Pengobatan infeksi biasanya dapat dilakukan dengan antibiotik (paling sering diberikan secara intravena, setidaknya sampai infeksi mulai membaik) meskipun terkadang pembedahan dapat dipertimbangkan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau