Namun, turun menjadi 45 persen pada 10 minggu atau lebih.
Penemuan itu dilakukan Badan Keamanan Kesehatan Inggris (HSA) yang menganalisis 147.597 kasus varian Delta dan 68.489 kasus varian Omicron dari 27 November hingga 17 Desember.
Mengutip CNBC, Ketua dan Chief Executive Officer Pfizer Albert Bourla mengatakan Omicron merupakan target yang lebih sulit dari varian Covid-19 sebelumnya.
Omicron yang memiliki lusinan mutasi, dapat menghindari beberapa perlindungan yang diberikan oleh dua dosis primer Pfizer.
Baca juga: Kenapa Vaksin Covid-19 Penting untuk Orang Dewasa maupun Anak-anak?
Kepala BPOM Penny K Lukito menyebutkan bahwa berdasarkan hasil uji imunogenisitas menunjukkan terdapat peningkatan nilai rata-rata titer antibodi sekitar 3,5 kali setelah pemberian vaksin booster AstraZeneca.
Mengutip Reuters, data dari studi laboratorium Universitas Oxford pada 23 Desember 2021 menyebutkan suntikan homolog vaksin booster AstraZeneca efektif melawan varian Omicron.
Studi tentang vaksin AstraZeneca menunjukkan bahwa setelah tiga dosis vaksin, tingkat penetralan terhadap Omicron secara luas mirip dengan yang melawan varian virus Delta setelah dua dosis.
Perusahaan yang terdaftar di London itu mengatakan para peneliti di Universitas Oxford yang melakukan penelitian itu independen dari mereka yang mengerjakan vaksin dengan AstraZeneca.
Mene Pangalos, kepala R&D biofarmasi AstraZeneca mengatakan setelah suntik vaksin booster tingkat antibodi yang dihasilkan untuk melawan Omicron lebih tinggi dari pada antibodi orang yang telalh terinfeksi dan pulih dari Covid-19.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Sebabkan Sakit Kepala, Begini Cara Mengatasinya
Mengutip Sehat Negeriku, ada sejumlah aturan yang berlaku umum saat ini sebagi berikut:
Baca juga: 5 Fakta Vaksin Covid-19 untuk Anak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.