Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/01/2022, 06:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Satu studi pada 2015 meneliti bagaimana orang dengan penyakit radang usus (IBD) merasakan efek kopi pada kondisi mereka. Dari 442 peserta, 73 persen rutin minum kopi.

Dari mereka yang tidak minum kopi, 62 persen percaya bahwa kopi memperburuk gejala usus mereka.

Beberapa peserta dengan IBD yang percaya bahwa kopi memperburuk gejala penyakit mereka, masih minum kopi.

4. Susu dan krim

Mengutip Medical News Today, sekitar 65 persen populasi dunia tidak dapat sepenuhnya mencerna laktosa setelah masa bayi.

Laktosa adalah gula dalam susu dan makanan olahan susu lainnya. Intoleransi laktosa dapat menyebabkan diare.

Orang yang menambahkan produk susu ke kopi mereka mungkin mengalami efek rangsangan untuk BAB.

Baca juga: Apakah Minum Kopi Bisa Memengaruhi Kesuburan?

Apakah rangsangan BAB terjadi pada semua orang setelah minum kopi?

Mengutip Medical News Today, para peneliti belum mengkonfirmasi teori bahwa kopi membuat orang BAB.

Beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadap kopi, sementara yang lain mungkin tidak merasakan efek apa pun pada perut mereka dari kopi.

Para peneliti melakukan banyak penelitian tentang efek pencahar kopi pada sekelompok kecil orang.

Studi lebih lanjut dengan populasi sampel yang lebih besar diperlukan untuk mengkonfirmasi bagaimana kopi dapat mempengaruhi aktivitas usus.

Mengutip Healthline, satu studi terkemuka tentang topik ini menemukan bahwa 29 persen peserta mengalami peningatakan hasrat untuk BAB setelah 20 menit minum kopi.

Anehnya, 53 persen dari semua wanita dalam penelitian ini terpengaruh oleh dorongan untuk BAB.

Wanita lebih rentan terhadap rangsangan untuk BAB setelah minum kopi.

Sebab, kondisi pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) lebih sering terjadi pada wanita dari pada pria.

Orang dengan IBS dan orang dewasa yang lebih tua mungkin lebih sensitif terhadap rangsangan untuk BAB setelah minum kopi.

Baca juga: Gemetar setelah Minum Kopi, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com