KOMPAS.com - Lever atau hati berfungsi sebagai filter tubuh untuk membersihkan racun.
Namun, jika lever bekerja terlalu keras, hal itu bisa memicu berbagai masalah kesehatan.
Lever bekerja terlalu keras ketika kita minum banyak alkohol, terkena inveksi kronis, atau sering mengonsumsi makanan tak sehat.
Baca juga: Limfangitis
Sebagai antisipasi, Anda harus memahami tanda-tanda adanya masalah pada lever Anda. Berikut tanda-tanda lever bermasalah:
Retensi cairan adala tanda paling umum dari penyakit lever. Hampir 50 persen orang yag mengalami sirosis mengalami retensi cairan.
Akumulasi cairan dapat menyebabkan distensi di perut atau pembengkakan di kaki. Hal ini terjadi ketika tekanan darah tinggi berkembang di pembuluh darah lever.
Lever yang tidak bisa membuat albumin, protein yang mencegah kebocoran dari aliran darah Anda ke jaringan juga bisa memicu retensi cairan.
Kondisi ini menyebabkan urine lebih gelap dan muncul warna kekuningan pada kulit atau bagian putih mata.
Hal ini terjadi ketika bilirubin, pigmen yang terbentuk ketika sel darah merah rusak, menumpuk di aliran darah.
Hati yang sehat menyerap bilirubin dan mengubahnya menjadi empedu. Tubuh Anda kemudian mengeluarkannya dalam tinja.
Hati biasanya menyirkulasikan sekitar 25 persen darah dari vena portal. Jika terjadi kerusakan di hati maka bisa memicu pendarahan.
Darah bisa muncul saat Anda muntah atau buang air besar.
Lever atau hati yang sehat bisa menghasilan protein pembeku darah. Jika terjadi masalah pada hati, maka bisa memicu pendarahan.
Selain itu, limpa yang membesar mengumpulkan trombosit dari aliran darah.
Jumlah trombosit yang rendah membuat lebih rentan terhadap mimisan dan gusi berdarah.
Baca juga: Terlihat Sama, Ini Beda Depresi dan PTSD
Ketika hati tidak dapat menyaring racun, racun tersebut bisa menyebar ke otak.
Kondisi ini dikenal dengan istilah ensefalopati hepatik, yang dapat menyebabkan kebingungan, masalah memori, lesu, dan koma.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.