Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Makanan untuk Cerdaskan Anak Sejak dalam Kandungan

Kompas.com - 31/01/2022, 12:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Asupan makanan untuk bayi sejak dalam kandungan sangat penting diperhatikan untuk menentukan kecerdasaan intelektualnya kelak.

Sebab, perkembangan otak anak 90 persen terjadi sebelum usia TK.

Mengutip First Things First, saat lahir otak bayi rata-rata seukuran seperempat otak orang dewasa pada umumnya.

Baca juga: 13 Manfaat Basket untuk Kesehatan Fisik, Mental, dan Kecerdasan Anak

Di usia 1 tahun, otak anak berkembang dua kali lipat dan terus berkembang menjadi 80 persen pada usia 3 tahun, kemudian 90 persen pada usia 5 tahun.

Otak adalah pusat komando tubuh manusia.

Asupan makanannya akan menentukan perkembangan semua sel otak (neuron) bayi yang baru lahir dan akan mereka miliki selama sisa hidup mereka.

Hubungan antarasel tersebut yang nantinya membuat otak bekerja.

Mengutip First Cry Parenting berikut makanan yang sangat dianjurkan untuk dikonsumsi ibu hamil demi perkembangan otak anak dalam kandungan:

Baca juga: 9 Manfaat Rumput Laut, Dukung Kecerdasan hingga Cegah Kanker

1. Ikan berlemak

Ikan berlemak mengandung asam lemak omega-3, yang mendukung perkembangan otak bayi dalam kandungan.

Salah satu ikan berlemak yang kaya asam lemak omega-3 adalah ikan salmon.

Disarankan untuk memakan ikan berlemak setidaknya 2 atau lebih porsi per minggu.

2. Sayuran berdaun hijau

Sayuran berdaun hijau kaya akan asam folat, yang penting untuk membantu menjaga otak bayi terlindungi dari kerusakan jaringan.

Asam folat dalam sayuran hijau juga dikenal dapat mengurangi risiko cacat tabung saraf, menghilangkan bibir sumbingm dan berbagai kelainan jantung pada bayi.

Selain itu, asupan makanan atau suplemen yang kaya asam folat akan mengurangi risiko preeklamsia selama kehamilan.

3. Blueberry

Blueberry adalah makanan kaya antioksidan yang akan membantu perkembangan kognitif bayi.

Alternatif lain untuk blueberry adalah stroberi, raspberry, blackberry, tomat, dan polong-polongan.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Pneumonia pada Anak

4. Telur

Telur tinggi protein dan rendah kalori, terutama telur rebus.

Telur mengandung asam amino yang disebut kolin, yang telah terbukti membantu perkembangan otak dan meningkatkan memori.

Namun, pastikan ibu hamil tidak mengkonsumsi telur yang tidak dipasteurisasi karena mengandung bakteri yang dapat menyebabkan komplikasi.

5. Almond

Almond sarat dengan lemak sehat, magnesium, vitamin E, dan protein.

Asam lemak omega-3 yang meningkatkan fungsi otak banyak ditemukan dalam kacang almond.

Mengkonsumsi segenggam almond setiap hari dianjurkan untuk melahirkan anak-anak yang cerdas sejak lahir.

Makan kacang-kacangan selama kehamilan juga dapat membantu bayi mengembangkan kecerdasan.

Kacang kenari kaya akan asam lemak omega-3 yang sehat juga.

6. Keju

Vitamin D adalah zat yang sangat penting untuk perkembangan kognitif bayi.

Ibu hamil dengan asupan vitamin D yang rendah dapat berpotensi melahirkan bayi dengan level IQ yang rendah.

Sehingga untuk bayi lahir dengan kecerdasan intelektual yang tinggi, ibu hamil disarankan untuk mengkonsumsi sejumlah keju dalam menu hariannya.

Baca juga: 5 Makanan untuk Menaikkan Trombosit Anak secara Alami

7. Kacang-kacangan

Zat besi dibutuhkan oleh tubuh untuk mengangkut oksigen ke sel-sel saraf di otak bayi.

Kacang-kacangan mengandung zat besi dalam jumlah yang cukup banyak, itulah sebabnya ibu hamil dianjurkan untuk menambah asupan makanan ini dalam makanan mereka.

Makanan kaya zat besi lainnya yang layak ditambahkan ke dalam menu makanan harian, meliputi:

  • Bayam
  • Buah tin
  • Ayam
  • Kismis.

8. Susu

Kurangnya kandungan zat besi dalam tubuh ibu hamil dapat menyebabkan bayi lahir dengan keterbelakangan mental dan sangat mempengaruhi perkembangan kognitifnya secara keseluruhan.

Susu membantu mengembangkan fungsi kognitif anak yang sehat dan mendukung perkembangan otaknya sebelum lahir.

Baca juga: Mengapa Anak-Anak Bisa Mengalami Diabetes?

Mengutip Kementerian Kesehatan, nutrisi untuk otak anak dari kandungan sebenarnya sudah bisa dipenuhi dari asupan makanan seimbang yang terdiri dari berbagai nutrisi, meliputi:

1. Karbohidrat

Ilustrasi karbohidrat. Makanan yang mengandung karbohidrat tinggi sangat berlimpah di sekitar kita. Fungsi karbohidrat sangat penting untuk tubuh, yakni untuk menghasilkan energi.FREEPIK/AZERBAIJAN_STOCKERS Ilustrasi karbohidrat. Makanan yang mengandung karbohidrat tinggi sangat berlimpah di sekitar kita. Fungsi karbohidrat sangat penting untuk tubuh, yakni untuk menghasilkan energi.

Merupakan sumber energi yang diperlukan untuk berbagai proses metabolisme otak dan proses pembentukan simpai-simpai saraf pada otak bayi dan anak.

Sedangkan karbohidrat yang diperlukan untuk kerja otak adalah dalam bentuk glukosa, yang terdapat pada:

  • Beras
  • Terigu
  • Jagung
  • Sagu
  • Kentang
  • Ubi
  • Oat, dll.

2. Protein

Ilustrasi proteinpiyaset Ilustrasi protein

Selama hamil dibutuhkan protein lebih banyak dibandingkan fase lain di seluruh daur hidup seseorang.

Hal ini disebabkan protein diperlukan untuk pertumbuhan jaringan pada janin.

Protein disusun oleh asam amino. Sementara, asam amino yang spesifik dibutuhkan untuk otak adalah:

  • Tirosin dan triptopan: diperlukan dalam pembentukan neurotransmitter yang berfungsi menyerap pesan dan mengolahnya, sehingga pesan dapat disampaikan secara optimal.
    Kedua zat tersebut terdapat pada telur, kacang-kacangan, dan susu yang difortifikasi bahan ini.
  • Kolin: membantu fungsi normal otak melalui pembentukan neurotransmitter asetilkolin. Zat ini terdapat pada ASI dan suplemen kolin.

Baca juga: Kenali Penyebab Pneumonia pada Anak

3. Lemak

Ilustrasi kedelai Ilustrasi kedelai

Asam lemak tidak jenuh ganda rantai panjang Pure Unsaturated Fatty Acid (PUFA), yang termasuk di dalamnya asam lemak omega-3 dan asam lemak omega-6 merupakan asam lemak esensial yang dibutuhkan dalam pembentukan membrane sel saraf otak.

Asam lemak omega-3, misalnya asam linoleat, asam eikosapentanoat (EPA) dan asam dokosaheksanoat (DHA), yang terdapat pada lemak ikan laut.

Sedangkan asam lemak omega-6 terdapat pada lemak biji-bijian (kacang tanah, kenari, kedelai, biji bunga matahari, dan wijen), terdiri dari asam linoleat dan asam arakhidonat (AA).

DHA dan AA harus diperoleh dari luar tubuh, karena tubuh tidak dapat mensintesa sendiri.

4. Vitamin

Ilustrasi vitamin A sebagai vitamin yang larut dalam lemak. Selain vitamin A, vitamin E, vitamin D, dan vitamin K juga termasuk vitamin yang larut dalam lemak.Shutterstock/Evan Lorne Ilustrasi vitamin A sebagai vitamin yang larut dalam lemak. Selain vitamin A, vitamin E, vitamin D, dan vitamin K juga termasuk vitamin yang larut dalam lemak.

Semua jenis vitamin dibutuhkan oleh tubuh, tetapi ada vitamin-vitamin yang bekerja membantu otak, yaitu:

Vitamin B1 (Tiamin)

Tiamin membantu pertumbuhan organ dan sistem saraf pusat pada anak dari dalam kandungan.

Sumber vitamin B1 terdapat pada segala jenis makanan:

Padi-padian
Bahan yang difortifikasi, seperti roti, sereal, wheat, dan pasta.

  • Defisiensi (kekurangan) tiamin menyebabkan:
  • Keletihan
  • Lemah daya ingat
  • Kekacauan mental
  • Penyimpangan perilaku
  • Cepat marah.

Baca juga: 13 Gejala Pneumonia pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Vitamin B5 (Asam Pantotenat)

Merupakan bentuk koenzim yang membantu mengantar rangsangan saraf. Sumber vitamin B5, meliputi:

  • Daging
  • Unggas
  • Ikan
  • Sereal
  • Biji-bijian
  • Susu
  • Sayur.

Vitamin B6 (Piridoksin)

Membantu perkembangan otak dan sistem saraf anak sejak dari dalam kandungan, disamping membentuk sel darah merah baru.

Selain itu, vitamin B6 membantu mengubah triptofan menjadi serotonin, yaitu zat kimia otak yang menimbulkan rasa tenang bagi tubuh.

Sumber vitamin B6 ini terdapat pada:

  • Daging ayam
  • Hati
  • Pisang
  • Semangka
  • Kacang panjang
  • Produk yang difortifikasi, misalnya sereal.

Defisiensi vitamin B6 mengakibatkan kondisi:

  • Cepat marah
  • Mudah letih
  • Daya konsentrasi lemah
  • Kebiasaan tidur yang buruk
  • Lemah daya ingat.

Baca juga: 5 Obat Batuk Anak Alami yang Aman dan Praktis

Vitamin B12 (sianokobalamin)

Vitamin B12 bersama asam folat membantu ibu dan anak dalam kandungan memproduksi sel darah merah yang sehat dan membantu pengembangan otak janin dan sistem saraf.

Sumber vitamin B12 adalah:

  • Daging merah
  • Ayam
  • Ikan
  • Kerang
  • Telur
  • Makan yang mengandung susu.

Asam Folat

Merupakan salah satu kelompok vitamin B yang larut dalam air dan cepat rusak jika terpapar panas.

Asam folat terdapat secara alami pada:

  • Bayam
  • Brokoli
  • Pok coy
  • Asparagus
  • Kol
  • Daging
  • Gandum
  • Telur
  • Susu
  • Keju.

Selain itu, terdapat pada bahan yang difortifikasi, seperti sereal dan susu.

Asam folat membantu pembuatan zat-zat di dalam otak yang penting untuk menyimpan data dalam daya ingat.

Kekurangan asam folat semasa hamil dapat menyebabkan anak mengalami kelainan bawaan pada:

  • Otak
  • Tulang kepala
  • Sumsum tulang belakang (neural tube defect) yang dijumpai sebagai anensefalus, hidrosefalus, mikrosefalus, dan spina bifida.

Setelah bayi lahir, asam folat dibutuhkan untuk pembentukan selubung saraf otak.

Baca juga: Bisakah Anak-Anak Mengalami Gangguan Bipolar?

5. Mineral

Ilustrasi bayam Ilustrasi bayam

Kalsium

Kalsium membantu perkembangan tulang bayi, fungsi otak, dan jantung.

Kalsium dapat ditemukan pada:

  • Bayam
  • Brokoli
  • Kacang-kacangan
  • Kentang manis
  • Produk-produk susu, seperti yogurt, keju, es krim, jus yang difortifikasi, mentega, dan sereal.

Fe

Fe dibutuhkan dalam pembentukan selubung saraf dan mencegah gangguan kecerdasan.
Sumber makanan yang mengandung Fe misalnya:

  • ASI
  • Daging
  • Hati
  • Jantung sapi
  • Daging ayam
  • Ikan
  • Kuning telur
  • Kacang-kacangan
  • Sayuran berwarna hijau
  • Serealia, dll.

Zink

Zink merupakan bagian dari enzim, sehingga penting untuk berbagai fungsi, termasuk:

  • Pertumbuhan dan perkembangan
  • Reproduksi
  • Fungsi sensori
  • Perlindungan antioksidan
  • Stabilisasi membran otak.

Makanan yang mengandung zink, misalnya:

  • Daging
  • Buncis
  • Kacang
  • Padi-padian
  • Tiram
  • Produk susu dan bahan yang difortifikasi.

Kekurangan zink menyebabkan anak mengalami kondisi:

  • Kelesuan
  • Cepat marah
  • Kebiasaan makan yang buruk
  • Anoreksia
  • Keletihan
  • Obesitas
  • Bingungan.

Iodium

Iodium merupakan komponen horman tiroksin yang meningkatkan laju oksidasi dalam sel tubuh dan berperan dalam perkembangan mental serta kecerdasan (IQ).

Bahan ini di Indonesia difortifikasikan pada garam, sedangkan di beberapa negara lain difortifikasi pada terigu.

Sedangkan, bahan yang secara alami mengandung iodium misalnya, sayuran, daging, dan ikan.

Mengutip First Cry Parenting, jika kesulitan memenuhi asupan gizi harian yang direkomendasikan tersebut, ibu hamil dapat dianjurkan untuk mengkonsumsi suplemen.

Namun, ibu hamil perlu berkonsultasi dengan dokter mengenai dosis sebelum mulai mengkonsumsinya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Pentingkah Vaksin Booster Untuk Anak-Anak?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com