KOMPAS.com - Sekitar 8 dari 100 wanita (8 persen) memiliki beberapa jenis tekanan darah tinggi selama kehamilan.
Tekanan darah adalah kekuatan darah yang mendorong dinding arteri.
Arteri adalah pembuluh darah yang membawa darah dari jantung ke bagian lain dari tubuh. Setiap kali berdetak, jantung memompa darah ke arteri.
Jika tekanan di arteri menjadi terlalu tinggi, Anda memiliki tekanan darah tinggi (juga disebut hipertensi).
Tekanan darah tinggi dapat memberi tekanan ekstra pada organ. Hal ini dapat menyebabkan serangan jantung, gagal jantung, stroke dan gagal ginjal.
Ada beberapa makanan yang pantang dikonsumsi ibu hamil, seperti beberapa seafood yang mengandung merkuri tinggi.
Tekanan darah tinggi juga sering muncul selama masa kehamilan dan memicu berbagai masalah kesehatan serius.
Baca juga: Nefropati Diabetik
Seperti yang disebutkan sebelumnya, tekanan darah tinggi selama masa kehamilan bisa memicu berbagai masalah serius pada ibu dan janin.
Berikut berbagai dampak negatif tekanan darah tinggi selama kehamilan:
Jika plasenta tidak mendapatkan cukup darh, aliran oksigen dan nutrisi untuk bayi bisa terhambat.
Hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan yang lambat (pembatasan pertumbuhan intrauterin), berat badan lahir rendah atau kelahiran prematur.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.