Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/02/2022, 12:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nefropati diabetik adalah komplikasi serius dari diabetes tipe 1 dan tipe 2.

Kondisi ini juga dapat disebut sebagai penyakit ginjal diabetes karena memengaruhi kemampuan ginjal untuk membuang kotoran dan cairan ekstra dari tubuh Anda.

Baca juga: 5 Cara Mencegah Nefropati Diabetik, Komplikasi Diabetes yang Perlu Diwaspadai

Penyebab

Nefropati diabetik adalah komplikasi umum dari diabetes tipe 1 dan tipe 2.

Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di ginjal, kerusakan ginjal dan tekanan darah tinggi.

Melansir Mayo Clinic, kerusakan tersebut akan menyebabkan nefropati diabetik, penurunan fungsi dan gagal ginjal.

Faktor risiko 

Berikut beberapa faktor yang meningkatkan risiko Anda mengalami nefropati diabetik, meliputi:

  • Gula darah tinggi yang tidak terkontrol
  • Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol
  • Menjadi perokok
  • Kolesterol darah tinggi
  • Kegemukan
  • Riwayat keluarga dengan diabetes dan penyakit ginjal.

Gejala

Berdasarkan Mayo Clinic, gejala nefropati diabetik meliputi:

  • Memburuknya kontrol tekanan darah
  • Protein dalam urine
  • Pembengkakan kaki, pergelangan kaki, tangan atau mata
  • Meningkatnya kebutuhan untuk buang air kecil
  • Berkurangnya kebutuhan akan insulin atau obat diabetes
  • Kebingungan atau kesulitan berkonsentrasi
  • Sesak napas
  • Kehilangan selera makan
  • Mual dan muntah
  • Gatal terus-menerus
  • Kelelahan.

Baca juga: 11 Gejala Nefropati Diabetik, Komplikasi Diabetes yang Perlu Diwaspadai

Diagnosis 

Menurut Healthline, diagnosis nefropati diabetik dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Tes urine mikroalbuminuria, mendeteksi proteksi dalam urine yang menjadi tanda kerusakan ginjal
  • Tes darah BUN, memeriksa keberadaan nitrogen urea dalam darah yang mungkin merupakan tanda gagal ginjal
  • Tes darah kreatinin serum, mengukur kadar kreatinin dalam darah Anda untuk mendeteksi kerusakan ginjal
  • Biopsi ginjal, dilakukan jika dokter mencurigai bahwa Anda menderita nefropati diabetik.

Perawatan

Pada dasarnya, perawatan utama yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi ini adalah dengan mengontrol diabetes dan tekanan darah dengan diet, perubahan gaya hidup, dan olahraga.

Melansir Mayo Clinic, berikut pilihan perawatan untuk mengatasi nefropati diabetik, meliputi:

  • Resep obat-obatan untuk mengobati tekanan darah tinggi, meningkatkan sensitivitas insulin, menurunkan produksi glukosa di hati dan kolesterol
  • Dialisis ginjal untuk menghilangkan kotoran dan cairan ekstra dari darah
  • Transplantasi ginjal atau transplantasi ginjal-pankreas.
  • Manajemen gejala

Komplikasi 

Berdasarkan Mayo Clinic, nefropati diabetik dapat berkembang secara bertahap dan menyebabkan komplikasi sebagai berikut:

Baca juga: 9 Komplikasi Diabetes Tipe 1 yang Perlu Diwaspadai

  • Retensi cairan
  • Peningkatan kadar kalium dalam darah
  • Penyakit jantung dan pembuluh darah yang dapat menyebabkan stroke
  • Retinopati diabetik
  • Anemia
  • Kerusakan saraf dan pembuluh darah
  • Gangguan tulang dan mineral
  • Komplikasi kehamilan
  • Kerusakan permanen pada ginjal.

Pencegahan 

Dilansir dari Healthline, Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut untuk mencegah mengalami nefropati diabetik, antara lain:

  • Jaga kadar gula darah
  • Kelola tekanan darah dan dapatkan perawatan untuk tekanan darah tinggi
  • Berhenti merokok
  • Menurunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas
  • Pertahankan diet sehat yang rendah sodium
  • Rutin berolahraga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau