Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/02/2022, 08:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sarkoma jaringan lunak adalah jenis kanker langka yang dimulai pada jaringan yang menghubungkan, mendukung, dan mengelilingi struktur tubuh lainnya.

Jaringan tersebut termasuk otot, lemak, pembuluh darah, saraf, tendon dan lapisan sendi.

Terdapat lebih dari 50 subtipe sarkoma jaringan lunak.

Baca juga: Sarkoma Ewing

Beberapa jenis lebih cenderung memengaruhi anak-anak, sementara yang lain memengaruhi sebagian besar orang dewasa.

Penyebab

Dalam kebanyakan kasus, tidak jelas apa yang menyebabkan sarkoma jaringan lunak.

Secara umum, kanker terjadi ketika sel mengembangkan kesalahan (mutasi) dalam DNA mereka.

Kesalahan membuat sel tumbuh dan membelah di luar kendali.

Akumulasi sel-sel abnormal membentuk tumor yang dapat tumbuh untuk menyerang struktur di dekatnya dan sel-sel abnormal dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Jenis sel yang mengembangkan mutasi genetik menentukan jenis sarkoma jaringan lunak yang dimiliki.

Beberapa jenis sarkoma jaringan lunak meliputi:

  • Angiosarkoma
  • Dermatofibrosarcoma protuberans
  • Sarkoma epiteloid
  • Tumor stroma gastrointestinal (GIST)
  • Sarkoma Kaposi
  • Leiomiosarkoma
  • Liposarkoma
  • Tumor selubung saraf perifer ganas
  • Myxofibrosarcoma
  • Rhabdomyosarcoma
  • Tumor fibrosa soliter
  • Sarkoma sinovial
  • Tidak berdiferensiasi (sarkoma pleomorfik).

Baca juga: Mengenal Rhabdomyosarcoma, Kanker Langka yang Sering Menyerang Otot

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko sarkoma meliputi:

  • Sindrom yang diturunkan, seperti retinoblastoma herediter, sindrom Li-Fraumeni, poliposis adenomatosa familial, neurofibromatosis, tuberous sclerosis, dan sindrom Werner
  • Paparan bahan kimia tertentu, seperti herbisida, arsenik dan, dioksin
  • Paparan radiasi.

Gejala

Sarkoma jaringan lunak mungkin tidak menyebabkan tanda dan gejala pada tahap awal.

Saat tumor tumbuh, gejalanya meliputi:

  • Benjolan atau pembengkakan yang terlihat
  • Nyeri, jika tumor menekan saraf atau otot.

Diagnosis

Karena ada begitu banyak jenis sarkoma jaringan lunak yang berbeda, penting untuk menentukan sifat yang tepat dari setiap tumor sehingga perawatan terbaik dapat dipilih.

Untuk mengevaluasi area yang menjadi perhatian, dokter dapat menggunakan tes:

  • Sinar X
  • Pemindaian tomografi terkomputerisasi
  • Pencitraan resonansi magnetik
  • Tomografi emisi positron
  • Biopsi.

Baca juga: Termasuk Kanker Langka, Kenali Gejala Liposarcoma

Perawatan

Beberapa pilihan perawatan untuk sarkoma jaringan lunak meliputi:

  • Pembedahan
  • Kemoterapi
  • Terapi radiasi
  • Terapi yang ditargetkan
  • Imunoterapi.

Buat janji dengan dokter jika mengalami:

  • Benjolan yang membesar atau menjadi nyeri
  • Benjolan dengan ukuran berapa pun yang terletak jauh di dalam otot
  • Kambuhnya benjolan yang telah diangkat.

Komplikasi

Komplikasi yang mungkin terjadi setelah selesai terapi untuk sarkoma jaringan lunak antara lain sebagai berikut:

  • Terkait dengan tumor, kekambuhan lokal, metastasis jauh
  • Terkait dengan kemoterapi dan terapi radiasi, infeksi (dari imunosupresi), sarkoma pasca radiasi (biasanya 10 tahun setelah terapi radiasi).

Pencegahan

Menghindari faktor risiko sarkoma jaringan lunak uang diketahui dapat membantu mencegah penyakit ini.

Baca juga: Mengenal Cardiac Angiosarcoma, Kanker Langka yang Menyerang Jantung

Jika memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini, konsultasikan dengan dokter untuk kiat penanganan segera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com