KOMPAS.com - Sarkoma jaringan lunak adalah jenis kanker langka yang dimulai pada jaringan yang menghubungkan, mendukung, dan mengelilingi struktur tubuh lainnya.
Jaringan tersebut termasuk otot, lemak, pembuluh darah, saraf, tendon dan lapisan sendi.
Terdapat lebih dari 50 subtipe sarkoma jaringan lunak.
Baca juga: Sarkoma Ewing
Beberapa jenis lebih cenderung memengaruhi anak-anak, sementara yang lain memengaruhi sebagian besar orang dewasa.
Dalam kebanyakan kasus, tidak jelas apa yang menyebabkan sarkoma jaringan lunak.
Secara umum, kanker terjadi ketika sel mengembangkan kesalahan (mutasi) dalam DNA mereka.
Kesalahan membuat sel tumbuh dan membelah di luar kendali.
Akumulasi sel-sel abnormal membentuk tumor yang dapat tumbuh untuk menyerang struktur di dekatnya dan sel-sel abnormal dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh.
Jenis sel yang mengembangkan mutasi genetik menentukan jenis sarkoma jaringan lunak yang dimiliki.
Beberapa jenis sarkoma jaringan lunak meliputi:
Baca juga: Mengenal Rhabdomyosarcoma, Kanker Langka yang Sering Menyerang Otot
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko sarkoma meliputi:
Sarkoma jaringan lunak mungkin tidak menyebabkan tanda dan gejala pada tahap awal.
Saat tumor tumbuh, gejalanya meliputi:
Karena ada begitu banyak jenis sarkoma jaringan lunak yang berbeda, penting untuk menentukan sifat yang tepat dari setiap tumor sehingga perawatan terbaik dapat dipilih.
Untuk mengevaluasi area yang menjadi perhatian, dokter dapat menggunakan tes:
Baca juga: Termasuk Kanker Langka, Kenali Gejala Liposarcoma
Beberapa pilihan perawatan untuk sarkoma jaringan lunak meliputi:
Buat janji dengan dokter jika mengalami:
Komplikasi yang mungkin terjadi setelah selesai terapi untuk sarkoma jaringan lunak antara lain sebagai berikut:
Menghindari faktor risiko sarkoma jaringan lunak uang diketahui dapat membantu mencegah penyakit ini.
Baca juga: Mengenal Cardiac Angiosarcoma, Kanker Langka yang Menyerang Jantung
Jika memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini, konsultasikan dengan dokter untuk kiat penanganan segera.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.