KOMPAS.com - Gangguan bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrim yang meliputi emosi tinggi (mania atau hipomania) dan terendah (depresi).
Saat memasuki fase depresi, penderita bipolar bisa merasa sedih, putus asa, dan kehilangan minat terjadap aktivitas yang biasa dilakukannya.
Sebaliknya, saat memasuki fase manik pendertia bipolat bisa merasa penuh energi dan euforia.
Ketika fase manik, penderita bipolar bisa merasa sangat bersemangat hingga mampu bekerja tak kenal lelah.
Meski fase manik terlihat menyenangkang, hal tersebut bisa membawa masalah kesehatan besar. Sebab, saat fase manik penderita bipolar bisa sulit tidur.
Baca juga: Pankreatitis Akut
Secara rinci, berikut tanda-tanda fase manik pada penderita bipolar:
Dalam kondisi parah, fase mania bisa memicu psikosis atau hilangnya kemampuan membedakan kenyataan dan imajinasi. Terkadang, mereka juga bisa mengalami paranoia.
Pada fase manis, psikosis bisa membuat penderitanya percaya bahwa dirinya memiliki kekuatan khusus atau nekat melakukan hal sembrono.
Selain menyebabkan gejala psikotik, episode mania juga bisa membuat penderitanya sulit tidur. Hal ini bisa memengaruhi kesehatan fisik penderitanya.
Karena itu, dibutuhkan langkah khusus untuk manajemen gejala mania agar tidak emnimbulkan dampak negatif.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.