KOMPAS.com - Apa yang kita makan di pagi hari turut menentukan kinerja kita seharian penuh.
Sarapan sebelum menjalani aktivitas membantu kita erenergi dan konsentrasi.
Bahkan, sarapan juga membantu kita mencegah makan berlebihan di siang hari sehingga berat badan terjaga.
Namun, semua manfaat tersebut bisa kita dapatkan jika kita mengonsumsi makanan sehat sebagai menu sarapan.
Baca juga: Pahami Apa itu Vaksin Booster dan Efek Sampingnya
Menurut ahli diet Jean LaMantia, ada beberapa jenis makanan yang harus dhindari saat sarapan.
Sebab, makanan tersebut justru membuat kita lemas dan memicu berbagai masalah kesehatan. Berikut jenis makanan tersebut:
LaMantia mengatakan bahwa daging olahan mengandung banyak nitrat. Asupan nitrat berlebihan bisa memicu kanker kolorektal.
"American Institute for Cancer juga merekomendasikan kita untuk menghindari nitrat agar terhindar dari risiko kanker," tambah LaMantia.
Sarapan sereal juga menjadi pilihan banyak orang. Selain praktis, banyak sereal yang dijual dengan klaim mengandung gizi tinggi.
Faktanya, beberapa sereal justru mengandung karbohidrat dan gula yang tinggi.
"Saat Anda memakannya, gula darah Anda akan melonjak dan kemudian turun dalam sekejap," ucap LaMantia.
Gula darah yang melonjak dan turutn drastis dalam sekejap bisa membuat kita lesu dan tak bertenaga.
Jika memang ingin sarapan dengan sereal, sebaiknya pilih sereal yang kaya protein dan serat.
Makan roti, donat, atau pastri dengan secangkir teh atau kopi di pagi hari memang terdengar menyenangkan.
Namun, hal tersebut justru berbahaya untuk kesehatan Anda.
"Roti, donat, pastri dan sejenisnya terbuang dari tepung putih dan gula yang cukup banyak," kata LaMantia.
Asupan gula di pagi hari bisa memicu lonjakan gula darah. Hal tersebut bisa membuat Anda cepat merasa lapar dan mudah lemas.
Bahkan, asupan gula berlebih bisa memicu gula darah tinggi, obesitas, dan diabetes.
Baca juga: Tendinitis Achilles
Pancake dengan tambahan sirup untuk sarapan memang terdengar keren.
Namun, sirup yang ktia tambahkan di atas pancake bisanya kaya akan fruktosa.
Fruktosa adalah pemanis yang berasal dari jagung. Jenis gula ini sering ditambahkan di makanan kemasan dan olahan.
"Sirup mengandung fruktosa tinggi dapat menyebabkan penumpukan lemak perus. Jenis lemak tersebut juga bisa meningkatkan risiko kanker," kata LaMantia.
Riset yang diterbitkan dalam jurnal Global Public Health juga membuktikan bahwa konsumsi sirup jagung fruktosa tinggi bisa meningkatkan risiko diabetes tipe-2.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.