Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malanutrisi Bisa Pengaruhi Keberhasilan Pengobatan Kanker

Kompas.com - 21/02/2022, 12:18 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

  • Mual
  • Muntah
  • Sariawan.

"Sariawan bila tersentuh makanan lunak pun sakit. Sariawan biasanya tidak cuma satu, tapi banyak," ujar Dr Dedy.

"Kondisi-kondisi itu tentu saja bisa mengurangi atau menghambat nafsu makan," terangnya.

Faktor psikologis

Kondisi psikologis pasien yang lemah dapat membuat nafsu makan menurun dan berujung pada terjadinya malanutrisi.

Beberapa hal yang dapat menurunkan kondisi psikologis pasien, meliputi informasi yang keliru (hoax) tentang kanker.

Faktor komorbid

Komorbid atau komorbiditas adalah istilah kedokteran untuk menunjukkan penyakit bawaan selain penyakit utama yang sedang ditangani.

Misalnya, penderita kanker dengan diabetes atau penderita kanker yang berusia lanjut.

Baca juga: Hari Kanker Anak Sedunia, Kenali 7 Gejala Awal Kanker Anak

Prosedur medis untuk pasien malanutrisi

Signifikannya dampak malanutrisi terhadap keberhasilan dari terapi pengobatan kanker, Dr Dedy mengatakan bahwa status gizi merupakan bagian yang harus diperhatikan dan menjadi ukuran awal dalam prosedur terapi pengobatan kanker.

Ada pun prosedur yang umum harus dilakukan petugas medis sebelum memberikan terapi pengobatan adalah:

1. Mengecek status gizi penderita kanker (asesmen gizi)

Tujuannya adalah untuk melihat apakah pasien masuk dalam kategori yang rentan mengalami malanutrisi atau tidak.

2. Melakukan kesiapan terkait jalur pemberian nutrisi

Ada beberapa jalur yang umum untuk memasukan nutrisi ke tubuh pasien, yaitu:

  • Oral: melalui mulut
  • Enteral: melalui selang ke lambung
  • Parenteral: melalui infus di pembuluh darah.

Baca juga: Laparoskopi pada Tumor, Kanker, dan Kista Kandungan

3. Menghitung kebutuhan gizi dari pasien

Penderita kanker itu membutuhkan jumlah asupan kalori dan protein yang tinggi.

Penderita kanker yang mengalami malanutrisi biasanya ototnya hilang.

"Karena makannya kurang dalam jangka panjang, maka tubuh itu mencari sumber energi cadangan yang banyak diambil dari otot," ujar Dr Dedy.

Sehingga, kecenderungan otot penderita kanker semakin lama semakin mengecil.

"Kalau otot mengecil pasien akan lemas, jadi harus diberikan makanan tinggi energi, tinggi protein," terangnya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau