Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/02/2022, 10:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Mual usia makan memang sangat menjengkelkan. Meski terlihat sepele, mual usai makan ternyata bisa menjadi adanya masalah kesehatan.

Ahli gastroenterologi Christine Lee mengatakan bahwa ada banyak hal yang memicu mual usai makan.

Beberapa penyebabnya, bisa terkait dengan stres, alergi dan keracunan makanan.

Baca juga: Necrotizing Enterocolitis (NEC)

Penyebab mual usai makan

Lee juga mengatakan ada kondisi medis yang bisa memicu mual usai makan. Berikut kondisi medis tersebut:

1. Infeksi virus atau bakteri

Jika Anda terkena infeksi virus atau bakteri, seluruh tubuh Anda akan merasakan dampaknya.

Anda bisa juga mengalami mual setelah makan, umumnya berlangsung 24 hingga 48 jam, yang disertai gejala lain, seperti demam, nyeri otot, dan nyeri sendi.

“Kondisi ini umumnya mempengaruhi seluruh tubuh Anda dan datang dengan cepat, lalu biasanya hilang dengan sendirinya," ucap Lee.

2. Asam lambung naik

Meningkatnya asal lambung bisa memicu heartburn, terutama ketika Anda telah makan makanan pedas atau makanan berminyak atau berat.

Heartburn atau sensasi terbakar di dada bagian atas dan tenggorokan juga terkadang bisa menyebabkan mual.

Naiknya asam lambung adalah kondisi saat sejumlah besar asam lambung kembali ke kerongkongan (tenggorokan).

Hal itu bisa menjadi tanda adanya penyakit refluks gastroesofageal atau GERD, yang mengakibatkan iritasi kronis dan peradangan.

3. Diabetes

Kadar gula darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah juga dapat menyebabkan mual.

Jika Anda memiliki riwayat diabetes yang panjang, meskipun terkontrol dengan baik, Anda juga dapat mengalami gastroparesis diabetik.

Gastroparesis diabetik membuat pencernaan tidak berfungsi dan mencerna makanan dengan baik.

Baca juga: Mengatasi Stres Orangtua Mengasuh Anak ADHD

4. Pankreatitis

Kondisi ini dapat terjadi akibat dari terbentuknya batu empedu, penggunaan alkohol, gangguan autoimun dan sejenisnya.

Pankreas bekerja menciptakan enzim untuk memecah makanan setiap kali kita makan.

Jika pankreas mengalami radang atau rusak, hal itu membuat produksi enzum dalam tubuh terganggu.

“Gangguan pankreas dapat menyebabkan sakit perut, mual, diare, dan penurunan berat badan tanpa sebab,” kata Lee.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau