Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat "Tummy Time" untuk Bayi, Orangtua Wajib Tahu

Kompas.com - 07/03/2022, 19:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Tummy time atau waktu perut mungkin nampak seperti hal yang asing bagi para orangtua baru.

Namun, tahukah Anda bahwa tummy time memberikan banyak manfaat untuk perkembangan bayi?

Bayi menghabiskan banyak waktu telentang. Nah, menerapkan tummy time akan memainkan peranan penting untuk tumbuh kembangnya.

Tummy time adalah waktu di mana Anda meletakan bayi di posisi tengkurap sehingga perut si kecil berhadapan langsung dengan lantai atau alas.

Baca juga: Dermatitis Kontak

Manfaat tummy time

Menurut dokter anak Matther Badgett, Wtummy time memang terlihat sederhana namun memiliki manfaat besar bagi bayi Anda.

Berikut berbagai manfaat tummy time untuk bayi:

1. Membantu pengembangan keterampilan motorik

Ketika bayi melakuka tummy time, otot mereka akan terlaith untuk mengangkat kepala, berguling dan merangkak.

“Cara ini membantu mengembangkan kekuatan otot inti serta punggung, leher, dan lengan mereka,” kata Badgett.

Penelitian telah menunjukkan bahwa bayi yang tak pernah melakukan tummy time lebih mungkin mengalami keterlambatan perkembangan motorik.

2. Mengurangi risiko kelainan bentuk tengkorak

Tidur telentang dapat menurunkan risiko sindrom kematian bayi mendadak pada bayi. Namun, bayi yang menghabiskan terlalu banyak posisi terlentang dapat mengembangkan sindrom kepala datar, atau plagiocephaly posisional.

Untuk menghindari risiko tersebut, Anda disarankan untuk melatih bayi melakukan tummy time.

3. Meningkatkan perkembangan sensorik

Tummy time membantu bayi untuk merasakanposisi dan gerakan tubuh yang berbeda. Cara ini juga membantu bayi belajar menggerakan lengan dan kaki mereka.

Selain itu, tummy time juga membantu meningkatkan kemampuan visual untuk melihat hal-hal yang berbeda.

"Bayo banyak menghabiskan waktu dengan posisi berbeda. Jadi, tummy time akan membantu mengarahkan mata mereka untuk melihat hal berbeda," ucap Badgett.

Baca juga: 6 Cara Mencegah Obesitas pada Anak, Perlu Dimulai sejak Lahir

Kapan bayi bisa melakukan tummy time?

American Academy of Pediatrics mengatakan bahwa orangtua bisa mulai melatih bayi melakukan tummy time setelah mereka bisa kembali ke rumah usai dilahirkan.

Namun, jangan tinggalkan bayi sendirian saat melakukan tummy time.

“Anda perlu mengawasi mereka karena jika mereka tergelincir, atau wajah mereka tertunduk dan mereka tidak memiliki kemampuan untuk mengangkat kepala, mereka mungkin bisa kesulitan bernapas," ucap Badgett.

Untuk melakukan tummy time, Anda hanya perlu membaringkan bayi dengan posisi perut di bagian bawah.

Namun, saat melakukan tummy time sebaiknya Anda menggunakan permukaan keras. Hindari melakukan tummy time di tempat tidur atau lokasi lain yang bisa membuat mereka jatuh.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Studi: Ingatan yang Kurang Spesifik Bisa Picu Gangguan Kejiwaan Lebih Dini
Studi: Ingatan yang Kurang Spesifik Bisa Picu Gangguan Kejiwaan Lebih Dini
Health
Kemenkes Prioritaskan Eliminasi Malaria di Papua yang Masih Tinggi Kasusnya
Kemenkes Prioritaskan Eliminasi Malaria di Papua yang Masih Tinggi Kasusnya
Health
Haruskah Orang Dewasa Tidur 7 Jam Setiap Hari untuk Kurangi Risiko Stroke? Ini Kata Dokter…
Haruskah Orang Dewasa Tidur 7 Jam Setiap Hari untuk Kurangi Risiko Stroke? Ini Kata Dokter…
Health
Penyebaran Mpox Meningkat: Kenali Gejalanya dan Lakukan Pencegahan Berikut...
Penyebaran Mpox Meningkat: Kenali Gejalanya dan Lakukan Pencegahan Berikut...
Health
Studi: Kerja Lembur Terlalu Sering Bisa Ubah Struktur Otak
Studi: Kerja Lembur Terlalu Sering Bisa Ubah Struktur Otak
Health
Status Darurat Mpox Diperpanjang WHO: Penyebaran Meningkat, Gejala dan Pencegahan Diperketat
Status Darurat Mpox Diperpanjang WHO: Penyebaran Meningkat, Gejala dan Pencegahan Diperketat
Health
Gejala Mirip Covid-19, Virus HKU5 Jadi Ancaman Pandemi Baru
Gejala Mirip Covid-19, Virus HKU5 Jadi Ancaman Pandemi Baru
Health
Efektifkah Makan Sayur dan Buah untuk Menurunkan Kolesterol? Ini Kata Dokter…
Efektifkah Makan Sayur dan Buah untuk Menurunkan Kolesterol? Ini Kata Dokter…
Health
Sering Dianggap Sepele, Lewatkan Biopsi Bisa Buat Kanker Tak Terdeteksi
Sering Dianggap Sepele, Lewatkan Biopsi Bisa Buat Kanker Tak Terdeteksi
Health
Punya Orangtua Narsis, Apa yang Harus Dilakukan? 
Punya Orangtua Narsis, Apa yang Harus Dilakukan? 
Health
Waspadai Uap Rokok Obat, Ini Kata Dokter soal Dampaknya bagi Paru-paru
Waspadai Uap Rokok Obat, Ini Kata Dokter soal Dampaknya bagi Paru-paru
Health
Tanda-tanda Anak yang Dibesarkan oleh Orangtua Narsis
Tanda-tanda Anak yang Dibesarkan oleh Orangtua Narsis
Health
Bisakah Mengandalkan ChatGPT Membaca Hasil Pemeriksaan Medis?
Bisakah Mengandalkan ChatGPT Membaca Hasil Pemeriksaan Medis?
Health
Ada Black Mold di Ruangan, Seberapa Berbahaya untuk Kesehatan?
Ada Black Mold di Ruangan, Seberapa Berbahaya untuk Kesehatan?
Health
Menu Makanan di Sekolah Bisa Jadi Kunci Anak Makan Sehat, Ini Kata Ahli Gizi
Menu Makanan di Sekolah Bisa Jadi Kunci Anak Makan Sehat, Ini Kata Ahli Gizi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau