Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/03/2022, 20:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Sebagian orang yang mengontrol berat badan barangkali pernah bertanya-tanya, apakah tidur setelah makan membuat gemuk?

Pertanyaan tersebut wajar. Pasalnya, setelah makan banyak orang langsung tidur karena rasanya sangat mengantuk.

Kondisi yang dikenal dengan istilah food coma ini biasanya terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan dalam porsi besar atau berkalori tinggi.

Untuk menjawab kegelisahan tersebut, simak penjelasan seputar tidur setelah makan berikut.

Baca juga: Berapa Jam Jarak Ideal Setelah Makan Boleh Tidur?

Apakah tidur setelah makan membuat gemuk?

Tidak seperti mitos yang selama ini beredar, tidur setelah makan belum tentu membuat gemuk.

Tidur setelah makan bisa membuat gemuk apabila Anda kerap mengonsumsi asupan tinggi kalori, tapi sering duduk dan rebahan, serta tidak pernah olahraga.

Sebaliknya, jika Anda termasuk orang yang olahraga minimal seminggu, dua kali, kerap jalan kaki, dan disiplin menerapkan pola makan sehat, maka tidur setelah makan tidak membuat gemuk.

Dilansir dari Scientific American, penyebab gemuk atau berat badan di atas normal utamanya dipengaruhi faktor gaya hidup tidak sehat.

Di luar itu, ada faktor genetika dan kondisi kesehatan mendasar yang memengaruhinya.

Baca juga: Makan Malam lebih Awal Efektif untuk Diet Sehat, Kenapa Begitu?

Secara umum, ketika asupan sumber energi yang masuk ke tubuh tidak sebanding dengan energi yang dibakar atau dikeluarkan, sisa cadangan energi bakal menumpuk di dalam tubuh dalam bentuk jaringan lemak.

Asupan ini bisa berasal dari segala sesuatu yang dimakan dan diminum, termasuk lemak, karbohidrat, protein yang biasanya diukur dalam satuan kilokalori (kkal).

Jika Anda khawatir tidur setelah makan membuat gemuk, upayakan untuk mengonsumsi asupan sesuai tingkat kebutuhan kalori per hari. Selain itu, pastikan Anda aktif bergerak dan rutin olahraga.

Kebutuhan kalori setiap orang berbeda-beda, tergantun jenis kelamin, usia, tingkat metabolisme tubuh, sampai aktivitas sehari-hari.

Sebagai gambaran, pria usia 19 tahun yang aktif bergerak dan rutin olahraga bisa membutuhkan 3.000 kkal.

Sedangkan untuk pria lansia yang tidak banyak bergerak, kebutuhan kalorinya bisa di bawah 2.000 kkal.

Baca juga: Makan Malam Bikin Gemuk, Mitos atau Fakta?

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
6 Acara Di GBK, Polisi Imbau Warga Pakai Transportasi Umum Hindari Macet
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau