KOMPAS.com - Saat Anda merasakan gatal, iritasi, dan nyeri akibat ketidaknyamanan di area vagina, kemungkinan pertama yang Anda pikirkan adalah infeksi jamur.
Akan tetapi, ada banyak gangguan pada area vagina yang memicu gejala serupa.
Menurut ahli obstetri dan ginekologi Oluwatosin Goje, beberapa gangguan di area vagina ada yang bersifat menular dan adapula yang tidak.
Namun, Anda harus selalu mewaspadai setiap gejala yang memicu ketidak nyamanan pada vagina.
Berbagai gangguan yang biasa menyerang vagina antara lain:
Candida disebabkan oleh infeksi jamur Candida albican. Infeksi ini bisa menyebabkan pembengkakan dan kemerahan vulva, gatal-gatal vagina yang parah, sensai terbakar, buang air kecil yang menyakitkan dan seks yang menyakitkan.
Selain itu, infeksi jamur candida juga bisa memicu keputihan. Penyakit ini biasanya tidak menular namun tetap saja memicu rasa tak nyaman.
Untuk mengatasinya, Anda bisa menggunakan berbagai krim yang dijual bebas atau obat resep oral yang mampu membersihkan infeksi jamur,” kata Goje.
Dermatitis kontak dipicu oleh adanya alergen dan iritan lain seperti deterjen cucian, pelembut pakaian, sabun tubuh, dan produk kesehatan wanita.
Gejala dermatitis kontak bisa berupa gatal-gatal di area vulva, kemerahan, penebalan kulit, dan rasa tidak nyaman.
Dermatitis kontak juga bisa memicu rasa sakit saat berhubungan seks dan buang air kecil.
Untuk membantu meredakan gatal dan rasa terbakar, Anda basa berendam dengan air hangat.
Untuk kasus yang parah, dokter biasanya meresepkan pengobatan steroid untuk mengurangi kemerahan, bengkak, dan gatal.
Herpes genital adalah jenis penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV).
Gejala herpes yang paling umum adalah munculnya bisul yang menyakitkan yang muncul di vulva dan di dalam vagina dan leher rahim.