Wanita yang ibunya menggunakan DES (ketika mengandung dirinya) mengembangkan adenokarsinoma sel jernih pada vagina atau leher rahim lebih sering dari pada yang biasanya.
Hal itu membuatnya lebih berisiko terserang kanker serviks.
Namun, kasus kanker serviks karena paparan DES sangat jarang terjadi.
Ada sekitar 1 kasus adenokarsinoma sel jernih vagina atau serviks pada setiap 1.000 wanita yang ibunya menggunakan DES selama kehamilan.
Artinya, sekitar 99,9 persen dari "anak perempuan dengan DES" tidak mengembangkan kanker serviks.
Mengutip Cancer.org, beberapa kasus wanita mengidap kanker serviks karena faktor keturunan.
Jika ibu atau saudara perempuan Anda menderita kanker serviks, peluang Anda terkena penyakit ini lebih tinggi dari pada jika tidak ada anggota keluarga yang mengidapnya.
Namun, kasus kanker serviks karena keturunan ini termasuk jarang terjadi.
Beberapa peneliti menduga bahwa beberapa contoh langka dari kecenderungan faktor keturunan ini disebabkan oleh kondisi bawaan yang membuat beberapa wanita kurang mampu melawan infeksi HPV dari pada yang lain.
Baca juga: 9 Cara Mencegah Kanker Serviks Saran Dokter Obgyn
Mengutip buku "Cegah dan Deteksi Kanker Serviks" (2010) oleh Dra. Hartati Nurwijaya, DR. Dr. Andrijono, dan Prof. Dr. H.K Suheimi, serviks adalah organ yang menghubungkan rahim dengan vagina dan panjangnya hanya 2 inci.
Organ kewanitaan ini terdiri dari dua bagian, yaitu mulut rahim dan leher rahim.
Fungsi dari serviks, yaitu:
Pada saat wanita belum melahirkan, pembukaan leher rahim biasanya sangat sempit.
Namun saat wanita siap melahirkan dengan di bawah pengaruh hormon tubuh dan tekanan kepala bayi, pembukaan leher rahim itu menjadi melebar sekitar 4 inci (10 cm).
Sehingga, memungkinkan kelahirna bayi secara normal (tanpa pembedahan).
Sementara, kanker serviks dimulai dari lapisan sel-sel serviks.
Sel-sel serviks berubah menjadi sel kanker melalui proses yang dipengaruhi oleh zat karsinogen.
Baca juga: 10 Penyebab Kanker Serviks yang Harus Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.