Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Jenis Kejang dan Cara Pertolongan Pertamanya

Kompas.com - 08/03/2022, 12:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Kejang yang paling umum menyebabkan gerakan tubuh gemetar dan menyentak yang tidak terkendali.

Mengutip Healthline, kejang terjadi saat neuron atau sel saraf mengirimkan informasi dari otak ke tubuh berupa impuls listrik secara teratur.

Jika aktivitas itu tiba-tiba meningkat, dapat menyebabkan kejang.

Sementara itu, ada banyak jenis kejang yang bisa terjadi, yang masing-masing menyebabkan perubahan fisik dan perilaku yang berbeda.

Berdasarkan bagian otak yang terlibat, kejang diklasifikasikan menjadi:

  • Kejang fokal: terjadi ketika aktivitas listrik abnormal dimulai di satu area otak. Ini disebut juga kejang parsial.
  • Kejang umum: dimulai di kedua sisi otak. Terkadang, kejang fokal bisa menjadi umum jika menyebar.

Baca juga: Waspadai Kejang Terus-menerus dapat Sebabkan Orang Mengalami Koma

Kejang fokal

Mengutip Healthline, kejang fokal sering terjadi dan berlangsung di satu sisi otak. Sekitar 60 persen orang dengan epilepsi mengalami kejang fokal.

Jenis kejang fokal termasuk:

  • Kejang sadar fokal
  • Kejang kesadaran gangguan fokal
  • Kejang fokal tonik-klonik bilateral
  • Kejang gelastik dan kejang dakristis.

1. Kejang sadar fokal

Selama kejang fokal sadar (kejang fokal sederhana) seseorang tidak kehilangan kesadaran. Ia sadar akan diri sendiri dan lingkungan. Gejala dapat mencakup satu atau lebih dari berikut ini:

  • Gerakan kepala atau mata yang tidak biasa
  • Pupil-pupil mengalammi dilatasi
  • Otot tegang
  • Mati rasa
  • Perasaan geli
  • Sensasi merangkak di kulit
  • Halusinasi
  • Mual
  • Berkeringat
  • Pembilasan wajah
  • Perubahan penglihatan
  • Kesulitan berbicara
  • Sensasi deja vu

Kejang ini dapat berlangsung antara beberapa detik hingga 2 menit.

Baca juga: 8 Gejala Stroke pada Anak, dari Kejang hingga Badan Lunglai

2. Kejang kesadaran gangguan fokal

Kejang kesadaran gangguan fokal (kejang fokal kompleks/kejang parsial kompleks) terjadi ketika kesadaran seseorang hilang sebagian atau seluruhnya.

Seseorang tidak akan menyadari diri sendiri dan lingkungan sekitar, tetapi terlihat terjaga.

Gejala yang mungkin terjadi antara lain:

  • Ketidakmampuan untuk merespon
  • Tatapan kosong
  • Penampilan melamun
  • Mengecap bibir
  • Berteriak
  • Menangis atau tertawa
  • Mengulang kata atau frase
  • Melakukan tindakan fisik yang tidak disengaja, seperti menyentak
  • menjadi kaku dan diam.
  • Kejang ini biasanya berlangsung antara 1 dan 2 menit. Setelah kejang, seseorang mungkin merasa mengantuk dan bingung.

Baca juga: Kejang Absen

3. Kejang fokal tonik-klonik bilateral

Kejang ini terjadi ketika gangguan kesadaran fokal menjadi umum atau menyebar ke kedua sisi otak.

Gejala jenis kejang fokal ini meliputi:

  • Sentakan klonik dan kekakuan otot tonik
  • Gerakan lengan dan kaki yang menyentak dapat terjadi bersamaan dengan kedutan wajah
  • Gangguan kontrol usus atau kandung kemih
  • Pelenturan dan relaksasi otot yang berulang.
  • Penurunan kesadaran
  • Jatuh ke lantai
  • Menangis
  • Rintihan
  • Menggigit lidah atau bagian dalam pipi
  • Sulit bernafas.
  • Kejang ini berlangsung antara 30 detik dan 3 menit.

4. Kejang gelastic dan dacrystic

Kejang ini dimulai di hipotalamus, yang terletak di dasar otak.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau