KOMPAS.com - Salah satu penyakit kulit yang perlu diwaspadai di musim penghujan adalah Infeksi akibat paparan racun atau digigit tomcat.
Penyakit ini bisa menyerang setiap orang; mulai dari bayi, anak-anak, orang dewasa, sampai kalangan lansia.
Kasus serangan tomcat biasanya mulai bermunculan di akhir musim penghujan atau saat musim hujan berkepanjangan.
Untuk meningkatkan kewaspadaan pada masalah kesehatan ini, kenali apa itu tomcat sampai gejala awal terkena gigitan serangga ini.
Baca juga: Penyebab Herpes Kulit dan Cara Mengobatinya
Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, tomcat adalah serangga jenis kumbang paederus atau penjelajah.
Ciri-ciri serangga yang dikenal dengan kumbang roveyang, semut semai, atau semut kayap ini cukup khas.
Bentuk tomcat mirip semut dengan panjang antara tujuh sampai 10 milimeter. Kumbang ini memiliki sepasang sayap yang tersembunyi di bagian perutnya. Bagian kepalanya berwarna hitam, sedangkan bagian perutnya berwarna merah.
Di alam liar, tomcat sebenarnya tidak menyerang manusia dan bermanfaat sebagai predator alami hama tanaman seperti wereng.
Namun, saat merasa terancam seperti ketika tergencet atau tertekan, serangga ini dapat mengeluarkan racun yang dapat memicu peradangan kulit atau dermatitis.
Seseorang bisa terinfeksi racun tomcat secara langsung atau tidak langsung. Misalkan tersengat, tanpa sengaja menyentuh racun tomcat yang menempel di meja, handuk, baju, atau barang yang tercemar racun ini. Berikut gejala terinfeksi tomcat yang perlu Anda cermati.
Baca juga: 3 Cara Menghilangkan Bekas Herpes Kulit secara Alami
Dilansir dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia, beberapa gejala awal digigit tomcat yang perlu diwaspadai, antara lain:
Efek pertama setelah terpapar racun tomcat biasanya menyebabkan bagian kulit yang terinfeksi terasa panas, kulit seperti terbakar, dan gatal.
Selain kulit terasa panas dan gatal, kulit penderita yang teriritasi racun tomcat biasanya juga tampak ruam kemerahan.
Gejala khas gigitan serangga ini dapat muncul dalam waktu sehari atau dua hari setelah terinfeksi racun tomcat.
Baca juga: 5 Gejala Herpes pada Bayi, Orangtua Perlu Waspada
Setelah ruam, kulit terasa panas seperti terbakar, dan gatal, bagian kulit penderita yang terpapar racun tomcat akan terlihat melepuh. Bentuk luka melepuh ini seperti kondisi kulit ketika terkena air panas atau luka bakar.
Bagian kulit yang melepuh ini bisa membesar atau meluas ke area kulit sekitarnya dalam rentang waktu sekitar dua hari.
Apabila racun mengenai area lipatan kulit seperti di leher, lipatan lengan, atau lipatan kaki; kedua sisi lipatan kulit yang sering bergesekan bisa muncul lepuh yang identik. Apabila lesi ini meluas, luka lepuh di kedua lipatan tubuh ini dapat menyatu.
Setelah melewati fase melepuh, kulit yang teriritasi racun tomcat biasanya akan mengering setelah seminggu.
Setelah mengering, kulit yang terkelupas dan meninggalkan bekas luka. Bekas luka ini bisa memudar minimal dalam waktu sebulan, tergantung tingkat keparahan infeksi.
Gejala awal digigit tomcat berupa dermatitis ini bisa ringan, sedang, atau berat.
Pada gejala berat, penderita bisa merasakan mual, muntah, infeksi kulit meluas, bekas luka bopeng bakal lebih dalam dan luas, dan bekas lukanya cenderung lebih susah hilang.
Baca juga: 8 Gejala Herpes Genital dan Cara Mengobatinya
Selama ini beberapa orang sulit membedakan antara gejala awal digigit tomcat atau terkena infeksi herpes zoster.
Kedua penyakit kulit ini memang kerap memicu gejala ruam kemerahan dan kulit seperti melepuh yang khas.
Meskipun sekilas mirip, tapi infeksi tomcat dan herpes memiliki perbedaan signifikan.
Pada infeksi herpes zoster, biasanya peradangan kulit mengikuti pola alur saraf dan cenderung teratur.
Waspadai beberapa gejala awal digigit tomcat di atas. Jangan keliru lagi dengan infeksi herpes karena cara mengobati kedua penyakit kulit ini berbeda.
Baca juga: Herpes pada Ibu Hamil: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.