KOMPAS.com - Anak yang memiliki berat badan berlebih mungkin terlihat lucu dan menggemaskan.
Namun, tahukah Anda bahwa berat badan berlebihan pada anak bisa memicu masalah kesahatan?
Bert badan berlebih atau obesitas memiliki efek negatif yang sangat serius. Efek tersebut bukan hanya terjadi pada orang dewasa.
Anak-anak pun bisa mengalaminya. Faktanya, anak berusia 10 hingga 13 tahun yang mengalami obesitas memiliki peluang besar untuk mengalami obesitas saat dewasa.
Baca juga: Sindrom Costello
Beberapa efek enagtif obesitas pada anak antara lain:
Obesitas, riwayat keluarga, dan pola makan dapat menyebabkan kolesterol tinggi pada anak.
Terlalu banyak kolesterol menyebabkan zat yang disebut plak menumpuk di dalam pembuluh darah.
Pla tersebut bisa mengeras dan memicu penyempitan pembuluh darah sehungga darah tidak bisa mengalir lancar.
Baca juga: 12 Manfaat Air Kelapa, Turunkan Berat Badan dan Sehatkan Ginjal
Hal itu dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke seiring bertambahnya usia anak.
Diet sehat dan olahraga adalah cara terbaik untuk mengatasi masalah ini pada anak-anak.
Orang tua harus membuat perubahan pola makan untuk setiap anak yang mengalami obesitas, mulai dari usia 2 tahun.
Baca juga: Cara Menurunkan Asam Urat dengan Gaya Hidup Sehat Tanpa Obat
Tak hanya orang dewasa, anak_anak juga bisa mengalami diabetes tipe 2.
Selama 20 tahun terakhir, obesitas telah menyebabkan peningkatan besar diabetes tipe 2 pada anak-anak dan remaja.
Berat badan berlebih bisa menyebabkan resistensi insulin. Pada akhirnya, resistensi insulin ini bisa menyebabkan diabetes.
Baca juga: 11 Manfaat Kesehatan Daun Kelor yang Perlu Diketahui
Diabetes di usia muda juga bisa menyebabkan penyakit jantung, stroke, dan kebutaan.
Hampir 60 persen anak-anak obesitas mengalami sleep apnea. Hal ini menyebabkan dengkuran keras dan berhenti bernapas dalam durasi singkat.