ANS membantu mempercepat pubertas dan pembentukan tulang melalui kontrol neuroendokrin hipotalamus, yang berarti kadar hormon mempengaruhi pertumbuhan tulang.
Leptin adalah hormon utama yang melakukan banyak fungsi pengaturan yang berkaitan dengan pertumbuhan dan reproduksi.
salah satu fungsi leptin adalah menekan nafsu makan dengan memberi tahu seseorang kapan mereka kenyang dan sudah waktunya untuk berhenti makan.
Dalam konteks skoliosis, leptin memiliki peran penting dalam pertumbuhan tulang, berat badan, inisiasi pubertas, dan disfungsi sistem saraf simpatik atau SNS (bagian dari ANS).
Saat remaja, perempuan lebih peka terhadap kenaikan aktivitas SNS. Kenaikan SNS biasanya berdampak:
Baca juga: 3 Komplikasi akibat Skoliosis yang Tak Bisa Disepelekan
Secara umum, keseluruhan fungsi dari SNS dapat menimbulkan perubahan pada tulang belakang, seperti asimetri, yang memperumit efek neuroendokrin pada pertumbuhan tulang belakang pada remaja.
Pertumbuhan dan pubertas yang lebih cepat pada perempuan merupakan pemicu dari kemunculan skoliosis.
Menurut Scoliosis Reduction Center, AIS tidak bisa dihindari.
Meski begitu, skoliosis dapat dicegah agar tidak menjadi lebih buruk. Skoliosis memang tidak dapat 100 persen kembali sempurna.
Namun, skoliosis dapat dikurangi dengan cara konservatif, dapat melalui penyesuaian chiropraktik, olahraga, terapi, rehabilitasi, dan penyangga korektif khusus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.