BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Fujifilm

Tingkatkan Kesehatan Indonesia, Fujifilm Hadirkan Alat Rontgen Portabel Berbasis AI dan Bangun Pusat Pendidikan

Kompas.com - 25/03/2022, 17:28 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – PT Fujifilm Indonesia atau Fujifilm menghadirkan setidaknya dua perangkat rontgen berbasis teknologi artificial intelligence (AI) dan teknologi informasi (TI)

Peluncuran perangkat tersebut merupakan bagian dari komitmen Fujifilm dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia.

Perangkat rontgen portabel sinar-x berbasis AI tersebut hadir secara perdana di Rumah Sakit Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Jumat (18/3/2022).

Presiden Direktur Fujifilm Indonesia Masato Yamamoto mengatakan, kesehatan merupakan hal penting bagi masyarakat.

Sebagai perusahaan yang beragam, inovatif, dan memahami kebutuhan pasar lokal, kata Masato, Fujifilm Indonesia bertekad membantu meningkatkan akses layanan pemeriksaan kesehatan untuk masyarakat Indonesia.

Masato menambahkan, pengadaan alat tersebut sejalan dengan kampanye “Never Stop” yang diusung Fujifilm. Pihaknya akan selalu konsisten berinovasi demi Indonesia yang lebih sehat, yakni dengan menyatukan teknologi, produk, dan layanan eksklusif di seluruh daerah Indonesia yang terdiri dari banyak pulau.

“Berkat bentuknya yang portabel, alat ini bisa dibawa ke mana saja, termasuk daerah terpencil,” ujar Masato dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (23/3/2022).

Alat rontgen dari Fujifil, imbuh Masato, merupakan solusi compact dengan tingkat radiasi rendah dan didukung dengan kecerdasan buatan. Perangkat ini dapat membantu dokter dalam melakukan diagnosis.

“Seluruh produk dan layanan berbasis AI dari Fujifilm telah tersebar di lebih dari 50 negara di seluruh dunia. Keberadaan perangkat tersebut diharapkan dapat menjadi solusi skrining dini terhadap penyakit tuberkulosis (TB),” tutur Masato.

Sebagai informasi, berdasarkan Laporan Global WHO terdapat delapan negara yang menyumbang dua pertiga dari keseluruhan kasus TB baru di dunia, seperti India dengan angka tertinggi, disusul oleh China, Indonesia, Filipina, Nigeria, Bangladesh, dan Afrika Selatan.

Untuk Indonesia, terdapat sekitar 38.000 orang yang meninggal akibat TB pada 2020. Selain itu, TB juga menimbulkan beban anggaran yang cukup besar bagi negara, yakni senilai Rp 92 triliun.

Sebagian besar pasien TB tidak mendapatkan pengobatan memadai karena sering mengalami keterlambatan deteksi. Keterlambatan diagnosis berpengaruh besar terhadap peningkatan angka penularan dan kematian.

Keterlambatan deteksi, salah satunya, disebabkan oleh akses menuju mesin rontgen terbatas. Selain itu, faktor ekonomi, geografis, dan pandemi juga menjadi penyebab deteksi terhadap TB terkendala.

Tingkatkan produktivitas dokter

Keberadaan perangkat rontgen berbasis AI dari Fujifilm disambut positif oleh kalangan tenaga medis, khususnya di bidang radiologi.

Penggunaan alat rontgen berbasis AI oleh para Dokter.Dok. Fujifilm Penggunaan alat rontgen berbasis AI oleh para Dokter.
Ahli radiologi Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Jakarta dr Melita SpRad(K) mengatakan, alat rontgen berbasis AI dan Synapse Picture Archiving and Communication System (PACS) dapat membantu para radiolog dalam banyak hal.

Salah satunya, menjadi media penyimpanan citra digital pasien.

Selain itu, perkembangan teknologi dalam bidang radiologi, seperti PACS, juga membantu untuk melakukan diagnosis, pengukuran, dan visualisasi tiga dimensi (3D) yang lebih baik.

“Sejauh ini, Synapse PACS dari Fujifilm yang telah diimplementasikan di RS PON dan sangat membantu dalam meningkatkan produktivitas, alur kerja, efisiensi, serta kemampuan dalam mendiagnosis pasien. Dengan begitu, pelayanan kepada pasien menjadi lebih baik. Hal ini sejalan dengan tujuan RS PON dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien,” jelas dr Melita.

Hal senada juga disampaikan dokter spesialis bedah umum dan payudara di klinik kesehatan khusus wanita, MedicElle Clinic, Surabaya, dr Sahar Bawazeer SpB. Berkat alat kesehatan dari Fujifilm, MedicElle Clinic menjadi salah satu fasilitas kesehatan dengan teknologi mammography canggih di Indonesia saat ini.

“Klinik kami tempat pertama dari pengoperasian alat Fujifilm ini. Semoga ke depan dapat menjadi trendsetter dalam skrining kanker payudara di Indonesia,” kata Dr Sahar.

Dirikan lembaga pendidikan kesehatan

Selain menghadirkan inovasi produk, Fujifilm juga akan meresmikan keberadaan Pusat Pembelajaran Radiologi Fujifilm pertama di Indonesia, tepatnya di Politeknik Kementerian Kesehatan (Poltekkes) Jakarta II, Kamis (31/3/2022).

Melalui lembaga tersebut, Fujifilm ingin memberikan kontribusi berupa edukasi mengenai industri kesehatan bersama para ahli lokal.

General Manager Divisi Medis Fujifilm Indonesia Jatmiko Dwiwantoro mengatakan, pusat pembelajaran tersebut merupakan bukti keseriusan Fujifilm untuk memberdayakan ahli radiologi muda di Indonesia.

Mereka diharapkan dapat menambah wawasan dan pengalaman seputar radiologi secara mendalam di Pusat Pembelajaran Radiologi Fujifilm.

Pusat Pembelajaran Radiologi Fujifilm di Politeknik Kementerian Kesehatan (Poltekkes) Jakarta II. Dok. Fujifilm Pusat Pembelajaran Radiologi Fujifilm di Politeknik Kementerian Kesehatan (Poltekkes) Jakarta II.

“Kolaborasi ini diharapkan dapat terus dilanjutkan karena Fujifilm Indonesia percaya bahwa teknologi dan inovasi dapat bekerja bersama dengan ahli medis terdepan di negara ini dan berbagi tujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat Indonesia,” kata Jatmiko.

Fujifilm Indonesia, lanjut Jatmiko, memiliki komitmen besar dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia di bidang kesehatan melalui teknologi inovatif dan keahlian yang luas.

Selain itu, Fujifilm juga mendukung pemerintah Indonesia dalam menangani pandemi melalui pembuatan vaksin dan diagnosis menggunakan alat pencitraan akurat di pusat perawatan. Kedua hal ini berperan penting dalam penyembuhan pasien Covid-19.

Baca tentang

Terkini Lainnya
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Health
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
Health
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
Health
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Health
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Health
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia: Waspadai 8 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
Gustiwiw Meninggal Dunia: Waspadai 8 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
Health
Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Flu dengan Batuk Kering dan Batuk Berdahak
Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Flu dengan Batuk Kering dan Batuk Berdahak
BrandzView
Gustiwiw Meninggal karena Hipertensi: Waspadai Tekanan Darah Tinggi Tanpa Gejala
Gustiwiw Meninggal karena Hipertensi: Waspadai Tekanan Darah Tinggi Tanpa Gejala
Health
Studi Ungkap Tambang Nikel Picu Asma, Kanker, dan Kerusakan Ginjal
Studi Ungkap Tambang Nikel Picu Asma, Kanker, dan Kerusakan Ginjal
Health
Kemenkes: 20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Ketahui Macam Penyebabnya…
Kemenkes: 20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Ketahui Macam Penyebabnya…
Health
Menurut Dokter Ini Tanda Stres Sudah Butuh Bantuan Ahli
Menurut Dokter Ini Tanda Stres Sudah Butuh Bantuan Ahli
Health
Waspada Covid-19, Jemaah Haji Diimbau Terapkan Prokes Saat Tiba di Indonesia
Waspada Covid-19, Jemaah Haji Diimbau Terapkan Prokes Saat Tiba di Indonesia
Health
Apakah Stres Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter…
Apakah Stres Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter…
Health
Ibu Hamil Usia Anak di Lombok Timur Capai 779 Ribu pada 2024
Ibu Hamil Usia Anak di Lombok Timur Capai 779 Ribu pada 2024
Health
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau