Mengutip Healthline, asam lambung yang naik ke tenggorokan atau mulut dapat terhirup ke dalam paru-paru.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan pneumonia aspirasi, infeksi paru-paru yang menyebabkan gejala sebagai berikut:
Pneumonia aspirasi bisa menjadi lebih berbahaya dan fatal, jika tidak ditangani.
Perawatan Pneumonia aspirasi biasanya menggunakan antibiotik. Dalam kasus yang lebih parah, rawat inap dan perawatan pembantu pernapasan diperlukan.
Baca juga: 5 Beda LPR dan GERD yang Penting Diketahui
Mengutip Healthline, kerusakan berkelanjutan pada kerongkongan yang disebabkan oleh asam lambung naik dapat memicu perubahan seluler pada lapisan kerongkongan.
Dengan barrett's esophagus, sel-sel skuamosa yang melapisi esofagus bagian bawah digantikan oleh sel-sel kelenjar. Sel-sel ini mirip dengan yang melapisi usus kita.
Barrett's esophagus berkembang sekitar 10-15 persen pada orang yang menderita GERD.
Penyakit ini mempengaruhi pria hampir 2 kali lebih sering dari pada wanita.
Ada sedikit risiko bahwa sel-sel kelenjar ini bisa menjadi kanker dan menyebabkan kanker kerongkongan.
Mengutip Healthline, orang yang menderita GERD berisiko mengalami jenis kanker kerongkongan tertentu yang dikenal sebagai adenokarsinoma.
Kanker ini mempengaruhi bagian bawah kerongkongan, menyebabkan gejala seperti:
Kanker kerongkongan sering kali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal.
Orang biasanya melihat gejala setelah kanker mencapai stadium yang lebih lanjut.
Selain GERD, faktor lain yang dapat meningkatkan risiko kanker kerongkongan meliputi:
Baca juga: 10 Penyebab GERD yang Umum Terjadi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.