Mengutip Healthline, seringnya mengalami asam lambung naik dapat memicu peradangan di kerongkongan, yang dikenal sebagai esofagitis.
Esofagitis membuat seseorang mengalami kesulitan dan terkadang kesakitan saat menelan. Gejala lain termasuk:
Esofagitis kronis yang tidak diobati dapat menyebabkan tukak dan striktur esofagus.
Selain itu, dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker kerongkongan.
Mengutip Healthline, asam lambung dapat merusak lapisan kerongkongan, menyebabkan ulkus (tukak) yang terasa menyakitkan.
Jenis tukak lambung ini dikenal sebagai ulkus esofagus.
Ini dapat menyebabkan gejala, seperti:
Namun, tidak semua orang yang memiliki tukak lambung memiliki gejala.
Jika tidak diobati, ulkus esofagus dapat menyebabkan komplikasi yang lebih berbahaya, seperti perforasi esofagus (lubang di kerongkongan) atau tukak berdarah.
Baca juga: Apa Beda Nyeri Dada karena GERD dan Serangan Jantung?
Mengutip Healthline, ketika GERD tidak diobati, dapat memicu peradangan, jaringan parut, atau pertumbuhan jaringan abnormal (neoplasia) di kerongkongan.
Akibatnya, kerongkongan seseorang bisa menjadi lebih sempit dan lebih ketat.
Kondisi tersebut dikenal sebagai striktur esofagus, yang seringkali membuat seseorang sulit atau sakit saat menelan sesuatu.
Ini juga dapat mempersulit makanan dan cairan untuk mengalir dari kerongkongan ke perut, dan pernapasan bisa terasa terbatas.
Dalam beberapa kasus, makanan padat bisa tersangkut di kerongkongan. Ini dapat meningkatkan risiko seseorang tercekik.
Selain itu, jika seseorang tidak dapat dengan mudah menelan makanan dan cairan, hal itu dapat menyebabkannya kekurangan gizi dan dehidrasi.