KOMPAS.com - Napas tidak sedap sering menjadi salah satu permasalahan yang paling umum saat berpuasa. Tak hanya itu, sensasi mulut terasa kering dan bibir pecah-pecah turut menemani kita di tengah hari.
Namun, sebetulnya mengapa napas kita selama puasa menjadi lebih buruk dari biasanya padahal kita sudah menggosok gigi setelah sahur?
Dokter gigi Ciara Hendy mengatakan dalam artikel the Dental Studio bahwa kurangnya produksi ludah di dalam mulut dapat menimbulkan bau mulut.
Baca juga: 4 Bahan Alami untuk Basmi Bau Mulut
Saliva atau air ludah berfungsi untuk mengurangi munculnya bakteri di dalam mulut.
Saat puasa, produksi air ludah kita berkurang dan mulut memiliki proteksi yang lemah dari bakteri mulut yang menyebabkan aroma tidak sedap atau yang disebut juga halitosis.
Setelah berbuka, kelenjar saliva kita akan terstimulasi kembali dan melawan bakteri mulut.
Lalu, bagaimana cara mencegah bau mulut dan dehidrasi saat puasa?
Kuncinya adalah dengan menjaga kebersihan mulut dan hidrasi.
Berikut adalah tips yang dapat diterapkan jika Anda ingin napas tetap segar selama melaksanakan ibadah puasa:
Seperti yang kita ketahui, menjaga kebersihan mulut adalah cara paling ampuh untuk menghindari bau mulut.
Gosok gigi selama 2 hingga 3 menit dengan pasta gigi berfluoride setelah sahur dan buka untuk mengurangi penumpukkan plak.
Menjaga kebersihan gigi dan mulut tidak hanya dilakukan lewat menggosok gigi saja. Kita juga perlu memastikan kebersihan lidah.
Baca juga: 6 Cara Menghilangkan Bau Mulut saat Puasa
Gunakan pembersih lidah untuk mengurangi bakteri yang menempel di lidah dan menjaga mulut tetap sehat.
Saat berbuka, hindari mengonsumsi makanan yang menimbulkan bau mulut, seperti bawang bombay, bawang putih, dan makanan pedas.
Menurut Beddington Dental Clinic, makanan yang pedas dapat memicu GERD atau asam lambung naik dan menyebabkan bau mulut.