Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/04/2022, 22:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi bakteri yang sangat menular dan dapat dengan cepat menyebar melalui udara. 

Mengutip CDC, bakteri TBC menular melalui udara dari satu orang ke orang lain.
Cara penularan TBC umum terjadi ketika seseorang dengan penyakit ini:

  • Batuk
  • Berbicara
  • Bernyanyi.

Kemudian, orang lain di sekitar dapat menghirup bakteri tersebut dan terinfeksi.

Baca juga: Jenis-jenis TBC dan Ciri-cirinya yang Perlu Diwaspadai

TBC tidak menular melalui:

  • Berjabat tangan dengan seseorang
  • Berbagi makanan atau minuman
  • Menyentuh sprei atau kursi toilet
  • Berbagi sikat gigi
  • Berciuman

Ketika seseorang menghirup partikel udara dengan bakteri TBC, bakteri tersebut dapat menetap di paru-paru dan mulai berkembang.

Dari sana, bakteri TBC dapat bergerak melalui darah ke bagian lain dari tubuh, seperti:

  • Ginjal
  • Tulang belakang
  • Otak.

Baca juga: Kesadaran Masyarakat Jadi Kunci Indonesia Bebas TBC

Mengutip Everyday Health, orang dengan TBC aktif yang paling berpotensi menularkan TBC ke orang lain.

Ciri-ciri orang yang memiliki TBC aktif meliputi:

  • Batuk terus-menerus
  • Batuk darah
  • Memiliki masalah pernapasan.

Kurang dari 10 persen orang yang telah terinfeksi bakteri TBC akan mengembangkan penyakit tuberkulosis aktif.

Orang dengan TBC bergejala menular dianjurkan mengkonsumsi obat sampai setidaknya selama 2 minggu.

Setelah itu, pengobatan harus dilanjutkan selama berbulan-bulan, tetapi infeksi tidak lagi menular.

Baca juga: Apakah TBC Kelenjar Menular?

Orang yang paling rentan tertular TBC

Orang dengan penyakit TBC kemungkinan besar akan menularkannya kepada orang-orang yang menghabiskan waktu bersama mereka setiap hari, seperti:

  • Anggota keluarga
  • Teman
  • Rekan kerja.

Mengutip Everyday Health, berada di sekitar orang yang terinfeksi TBC atau bahkan menghirup udara yang terkontaminasi kuman TBC, tidak berarti Anda pasti akan terkena TBC.

Namun, orang-orang tertentu lebih rentan terhadap penyakit dari pada yang lain.

Orang dengan sistem kekebalan yang sehat lebih mampu mempertahankan diri terhadap infeksi tuberkulosis menjadi aktif.

Sementara, mereka dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti orang dengan HIV jauh lebih rentan untuk benar-benar mengembangkan penyakit TBC aktif.

Semakin lama Anda menghabiskan waktu dengan seseorang yang menderita TBC menular, semakin besar kemungkinan Anda akan tertular penyakit tersebut.

Namun bahkan jika Anda terinfeksi TBC, Anda mungkin tidak akan pernah sakit.

Siapapun yang pernah kontak dengan penderita TBC harus segera melakukan tes tuberkulosis atau juga disebut tes PPD.

Tujuannya untuk mengetahui apakah mereka mengidap penyakit tersebut dan apakah mereka mampu menularkannya kepada orang lain.

Baca juga: 4 Cara Mencegah TBC, Perlu Jaga Kebersihan dan Vaksin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau