Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/04/2022, 03:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Otak orang yang mengalami depresi atau kecemasan bisa menua lebih cepat dari pada orang lain.

Mengutip Healthline, para peneliti di University of Sussex dalam sebuah studi menemukan bahwa orang yang dilanda depresi meningkatkan kemungkinan terkena demensia.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Medicine tersebut melibatkan 71.000 orang.

Beberapa peserta memiliki gejala depresi, sementara yang lain memiliki diagnosis depresi klinis.

Para peneliti melihat perubahan dalam pemrosesan informasi, pengambilan keputusan, serta kehilangan ingatan.

Para peneliti menyimpulkan bahwa peserta yang depresi akan mengalami penuaan otak lebih cepat dibandingkan dengan orang-orang yang sehat mental.

Baca juga: Tips Mengatasi Depresi dengan Mengubah Gaya Hidup

Penuaan otak

Mnegutip CDC, penuaan otak adalah hal yang normal terjadi seiring bertambahnya usia.

Penuaan otak dapat diartikan kecepatan pemrosesan kognitif yang lebih lambat dan lebih banyak masalah multitasking.

Selain itu, penuaan otak juga berhubungan dengan munculnya gangguan memori.

Mengutip Medical News Today, perubahan memori umum yang terkait dengan penuaan otak normal, meliputi:

  • Kesulitan mempelajari sesuatu yang baru: memasukkan informasi baru ke dalam memori bisa memakan waktu lebih lama.
  • Kesulitan multitasking: pemrosesan yang lambat dapat membuat perencanaan tugas paralel menjadi lebih sulit.
  • Kesulitan mengingat nama dan angka: memori strategis, yang membantu mengingat nama dan angka, mulai menurun pada usia 20 tahun.
  • Mudah lupa janji: otak mungkin memasukkan janji ke dalam "penyimpanan" otak, tetapi tidak mudah mengingatnya, kecuali ada sesuatu yang menarik ingatan orang tersebut.

Baca juga: Apakah Kamu Merasa Depresi? Cek Tanda-tanda Ini...

Sementara itu, seseorang juga bisa mengalami penuaan otak yang tidak normal, yaitu penyakit alzheimer dan demensia.

Mengutip Pathways Health, alzheimer adalah jenis demensia yang mengganggu memori, pemikiran, dan perilaku.

Faktanya, depresi sering kali merupakan tanda pertama dari penyakit yang merusak ingatan ini.

Gejalanya cenderung berkembang perlahan dan memburuk dari waktu ke waktu, yang akhirnya mengganggu pelaksanaan aktivitas sehari-hari.

Alzheimer adalah bentuk paling umum dari demensia, terhitung 60-80 persen dari kasus demensia.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau