Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Komplikasi Gula Darah Tinggi yang Tidak Terkontrol

Kompas.com - 27/04/2022, 22:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Gula darah tinggi perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan macam-macam komplikasi kesehatan, dari komplikasi kulit hingga saraf.

Gula darah atau glukosa dalam tubuh pada dasarnya penting untuk kesehatan karena merupakan sumber energi bagi sel-sel pembentuk otot dan jaringan.

Namun mengutip Verywell Health, kadar gula darah yang terlalu tinggi atau disebut juga hiperglikemia seiring waktu dapat mempengaruhi pembuluh kecil dan besar tubuh, menyebabkan komplikasi.

Kementerian Kesehatan menyebutkan kadar gula darah normal, yaitu kurang dari 100 mg/dL.

Mengutip Healthline, gula darah tinggi yang tidak terkontrol dan tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi ringan hingga serius, yaitu sebagai berikut:

  • Masalah kulit seperti infeksi bakteri dan jamur
  • Retinopati diabetik sejenis kerusakan mata
  • Nefropati diabetik sejenis penyakit ginjal
  • Penyakit kardiovaskular
  • Neuropati diabetik atau kerusakan saraf
  • gagal ginja
  • DKA yang umumnya dikaitkan dengan diabetes tipe 1 .
  • HHS yang berhubungan dengan diabetes tipe 2.

Baca juga: 10 Ciri-ciri Gula Darah Naik Tidak Terkontrol

1. Komplikasi kulit

Mengutip Healthline, orang yang memiliki kadar gula darah tidak terkontrol akan berpotensi mengalami berbagai masalah kulit. Misalnya,:

  • Kulit menjadi kering dan gatal
  • Kulit lipatan, seperti selangkangan, ketiak, atau leher menghitam.

Adapun risiko komplikasi gula darah tinggi pada kulit lainnya, meliputi:

  • Nekrobiosis lipoidika: bercak kuning, merah, atau coklat pada kulit dengan benjolan kecil.
  • Akantosis nigrikans: area kulit yang gelap dan seperti beludru, yang dikenal sebagai acanthosis nigricans, dapat terbentuk di selangkangan, ketiak, atau leher Anda.
  • Sklerosis digital: sklerosis digital adalah kulit yang keras dan tebal pada jari tangan atau kaki. Dapat menyebar ke bagian tubuh lain, seperti lutut, pergelangan kaki, dan siku.
  • Luka lepuh: ini jarang bisa terbentuk tiba-tiba, tetapi tidak menyakitkan, menurut American Academy of Dermatology.

Gula darah tinggi tidak terkontrol dapat mempersulit tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri, menyebabkan luka terbuka dan infeksi kulit.

Sering kali kondisi itu terjadi pada kaki.

2. Kerusakan saraf

Mengutip Healthline, gula darah tinggi dapat menyebabkan neuropati diabetik, yang merupakan bentuk kerusakan saraf akibat komplikasi gula darah tinggi.

Ada 4 jenis kerusakan saraf yang berbeda, yaitu:

  • Periferal: kerusakan saraf yang mempengaruhi ekstremitas, termasuk lengan, kaki, tangan, dan kaki.
  • Otonom: kerusakan saraf yang mempengaruhi organ tubuh, antara lain mata, jantung, kandung kemih, lambung, dan organ lainnya.
  • Proksimal: kerusakan saraf yang mempengaruhi tubuh bagian bawah, seperti paha, bokong, dan kaki, atau batang tubuh, seperti perut dan dada.
  • Fokus: kerusakan saraf yang mempengaruhi saraf tunggal di kepala, wajah, batang tubuh, tangan, atau kaki.

Menurut CDC, kerusakan saraf berkembang perlahan dan dapat muncul dalam bentuk:

  • Kesemutan
  • Mati rasa
  • Kelelahan.

Anda juga mungkin mengalami gangguan fungsi, misalnya, kebocoran kandung kemih atau sakit parah.

Baca juga: Hati-hati Gula Darah Naik Saat Lebaran

3. Komplikasi mata

Mengutip Healthline, hiperglikemia dapat menyebabkan masalah dengan penglihatan, termasuk kebutaan, jika tidak segera diobati.

Anda mungkin tidak langsung melihat gejala apa pun dengan penglihatan Anda, tetapi kadar gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di mata, yang menyebabkan pembengkakan atau penglihatan kabur.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau