KOMPAS.com - Penyakit hepatitis telah lama beredar di dunia, tetapi belakangan lebih diwaspadai setelah menewaskan 3 orang anak.
Untuk berwaspada, kita perlu mengenal apa itu penyakit hepatitis.
Mengutip Healthline, hepatitis adalah penyakit peradangan hati, yang penyebab utamanya adalah infeksi virus.
Baca juga: Berbagai Cara Penularan Hepatitis Pada Anak
Namun, ada kemungkinan penyebab lainnya, seperti:
Hepatitis autoimun adalah penyakit yang terjadi ketika tubuh Anda membuat antibodi terhadap jaringan hati Anda.
Hepatitis diklasifikasikan ke dalam 5 kategori, yaitu A, B, C, D, dan E.
Masing-masing kategori hepatitis disebabkan oleh jenis virus yang berbeda.
Berikut ulasan singkat dari masing-masing kategori hepatitis:
Baca juga: 6 Fakta Hepatitis Misterius Akut pada Anak yang Perlu Diketahui
Mengutip Healthline, hepatitis A adalah hasil dari infeksi virus hepatits A (HAV). Jenis hepatitis ini adalah penyakit akut jangka pendek.
Hepatitis A menular melalui makanan dan air yang terkontaminasi.
Mengutip CDC, penyakit hepatitis A ini menyebar ketika seseorang tanpa sadar menelan virus, bahkan dalam jumlah mikroskopis.
Penyebaran rentan terjadi karena kontak pribadi dengan orang yang terinfeksi.
HAV ditemukan dalam tinja dan darah orang yang terinfeksi.
Gejala hepatitis A dapat bertahan hingga 2 bulan, yang tanda-tandanya meliputi:
Kebanyakan orang dengan hepatitis A tidak memiliki penyakit jangka panjang.
Cara terbaik untuk mencegah hepatitis A adalah dengan mendapatkan vaksinasi.
Baca juga: 12 Gejala Hepatitis Misterius Akut pada Anak yang Perlu Diwaspadai
Mengutip Healthline, penyakit hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV).
Penyakit hepatitis B ini sering berkembang menjadi kondisi kronis yang berkelanjutan.
Penularan hepatitis B terjadi karena adanya kontak dengan HBV dalam cairan tubuh, seperti:
Mengutip CDC, jalur penularan virus hepatitis B dapat melalui:
Tidak semua orang yang baru terinfeksi HBV memiliki gejala, tetapi bagi mereka yang mengalaminya, gejalanya dapat berupa:
Bagi banyak orang, hepatitis B adalah penyakit jangka pendek.
Bagi yang lain, penyakit hepatitis B bisa menjadi infeksi kronis jangka panjang yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, bahkan mengancam jiwa, seperti sirosis atau kanker hati.
Risiko infeksi kronis berhubungan dengan usia seseorang saat terinfeksi:
Cara terbaik untuk mencegah hepatitis B adalah dengan mendapatkan vaksinasi.
Baca juga: Sudah Memakan 3 Korban, Begini Cara Mencegah Hepatitis Akut
Mengutip Healthline, hepatitis C berasal dari virus hepatitis C (HCV).
HCV adalah salah satu infeksi virus yang menular melalui darah dan biasanya muncul sebagai kondisi jangka panjang.
Jalur kontak HCV terjadi melalui cairan tubuh, seperti darah, cairan vagina, atau air mani.
Mengutip CDC, hepatitis C kronis dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang serius, bahkan mengancam jiwa seperti sirosis dan kanker hati.
Orang dengan hepatitis C kronis sering kali tidak menunjukkan gejala dan tidak merasa sakit.
Ketika gejala muncul, sering kali merupakan tanda penyakit hati berlanjut.
Tidak ada vaksin untuk hepatitis C.
Cara terbaik untuk mencegah hepatitis C adalah dengan menghindari perilaku yang dapat menyebarkan penyakit, khususnya suntik narkoba.
Melakukan tes hepatitis C penting, karena perawatan dapat menyembuhkan kebanyakan orang dengan hepatitis C dalam 8-12 minggu.
Baca juga: Kenali 5 Jenis Hepatitis dan Penyebabnya
Mengutip Healthline, penyakit hepatitis D adalah bentuk hepatitis langka yang hanya terjadi bersamaan dengan infeksi hepatitis B.
Penyebab dari penyakit ini adalah virus hepatitis D (HDV), yang menyebabkan peradangan hati seperti jenis lainnya.
Seseorang tidak dapat tertular HDV tanpa terinfeksi hepatitis B.
Secara global, HDV mempengaruhi hampir 5 persen orang dengan hepatitis B kronis.
Mengutip CDC, orang dapat terinfeksi virus hepatitis B dan hepatitis D secara bersamaan, yang disebut sebagai “koinfeksi”.
Bisa juga hepatitis D menyerang setelah sebelumnya seseoraang terinfeksi virus hepatitis B, di mana kondisi ini disebut sebagai “superinfeksi”.
Tidak ada vaksin untuk mencegah hepatitis D.
Hepatitis D menyebar ketika darah atau cairan tubuh lain dari orang yang terinfeksi virus masuk ke tubuh orang yang tidak terinfeksi.
Hepatitis D bisa menjadi infeksi akut jangka pendek atau menjadi infeksi kronis jangka panjang.
Hepatitis D dapat menyebabkan gejala parah dan penyakit serius yang mengakibatkan kerusakan hati seumur hidup dan bahkan kematian.
Baca juga: Hepatitis Autoimun
Mengutip Healthline, hepatitis E adalah penyakit yang ditularkan melalui makanan atau air yang terpapar virus hepatitis E (HEV).
Hepatitis E biasanya akut dan bisa sangat berbahaya pada wanita hamil.
Hepatitis E banyak ditemukan di daerah dengan sanitasi yang buruk dan biasanya akibat dari menelan kotoran yang mencemari pasokan air minum.
Mengutip CDC, di negara maju, seperti Amerika Serikat dan Eropa, hepatitis E menginfeksi tubuh manusia melalui:
Gejala hepatitis E dapat mencakup:
Namun banyak orang dengan hepatitis E, terutama anak kecil, tidak menunjukkan gejala.
Kecuali untuk hepatitis E kronis yang jarang terjadi pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah, kebanyakan orang pulih sepenuhnya dari penyakit tanpa komplikasi.
Baca juga: Hepatitis Alkoholik
Mengutip Healthline, meskipun hepatitis paling sering merupakan akibat dari infeksi, faktor lain dapat menyebabkan kondisi ini meliputi:
Konsumsi alkohol berlebih dapat menyebabkan kerusakan dan peradangan hati.
Hepatitis yang disebabkan kebiasaan minum ini juga dapat disebut sebagai hepatitis alkoholik.
Alkohol secara langsung melukai sel-sel hati Anda.
Seiring waktu, hepatitis dapat menyebabkan kerusakan permanen dan menyebabkan penebalan atau jaringan parut pada jaringan hati (sirosis) dan gagal hati.
Penyebab hepatitis toksik lainnya termasuk penyalahgunaan obat-obatan dan paparan racun.
Dalam beberapa kasus, sistem kekebalan tubuh dapat salah mengira hati sebagai bagian yang berbahaya dan menyerangnya.
Kondisi ini disebut juga sebagai penyakit hepatitis autoimun.
Hal ini menyebabkan peradangan berkelanjutan yang dapat berkisar dari ringan hingga parah, sering kali menghambat fungsi hati.
Penyakit hepatitis karena respons sistem imum 3 kali lebih sering terjadi pada wanita dari pada pria.
Baca juga: 9 Makanan yang Baik Dikonsumsi Penderita Hepatitis
Mengutip Healthline, jika Anda hidup dengan hepatitis kronis, seperti hepatitis B dan C, Anda mungkin tidak menunjukkan gejala sampai kerusakan mempengaruhi fungsi hati.
Sebaliknya, orang dengan hepatitis akut dapat menunjukkan gejala segera setelah tertular virus hepatitis.
Gejala umum hepatitis meliputi:
Baca juga: Memahami Hubungan Hepatitis C dan Diabetes
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.