Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/05/2022, 14:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Urtikaria (biduran) adalah kondisi saat kulit berwarna merah dan terasa gatal sebagai akibat dari reaksi kulit.

Bekasnya dapat bervariasi dalam berbagai ukuran dan dapat muncul-memudar berulang kali saat reaksi berjalan dengan sendirinya.

Urtikaria dianggap kronis apabila bekasnya muncul selama lebih dari enam minggu dan sering kambuh selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Baca juga: 7 Cara Menghilangkan Biduran Secara Alami dan Pakai Obat

Seringkali, penyebab gatal-gatal kronis tidak jelas.

Kondisi ini dapat menjadi mengganggu aktivitas sehari-hari dan membuat penderitanya tidak nyaman.

Bagi banyak orang, antihistamin dan obat antihistamin dan obat antigatal dapat membantu meredakan gejala.

Gejala

Urtikaria dapat memiliki tanda dan gejala sebagai berikut:

  • lesi kulit yang menonjol dapat muncul di area tubuh mana pun
  • lesi muncul secara berkelompok dan cenderung bersifat gatal
  • lesi dapat berwarna merah muda, merah, atu berwarna kulit. Apabila ditekan, warnanya dapat memuar
  • benjolan biasanya tidak bertahan lebih dari 24 jam, tapi dapat terbentuk benjolan baru
  • ukurannya dapat berkisar dari seukuran tusukan peniti hingga beberapa inci.

Biduran tidak selalu muncul sebagai benjolan, tapi juga dapat berupa:

  • bintik-bintik kecil
  • bercak
  • garis tipis dan terangkat.

Penyebab

Urtikaria atau biduran biasanya disebabkan oleh reaksi alergi terhadap sesuatu yang kontak dengan kulit atau dikonsumsi.

Baca juga: 20 Penyebab Biduran yang Perlu Diwaspadai

Ketika seseorang memiliki reaksi alergi, tubuh mulai melepaskan histamin ke dalam darah.

Histamin adalah bahan kimia yang diproduksi tubuh dalam upaya untuk memertahankan diri terhadap infeksi dan penyusup luar lainnya.

Sayangnya, histamin dapat menyebabkan pembengkakan, gatal, dan banyak gejala terkait lainnya.

Dalam hal alergen (hal yang menyebabkan alergi), gatal-gatal dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

  • serbuk sari
  • obat-obatan
  • makanan
  • bulu binatang
  • gigitan serangga.

Selain itu, biduran juga dapat disebabkan oleh hal lain, seperti:

  • stres
  • pakaian ketat
  • olahraga (produksi keringat)
  • penyakit atau infeksi lainnya.

Gatal-gatal juga dapat muncul akibat paparan berlebihan dari sinar matahari, suhu rendah, ataupun iritasi akibat keringat berlebihan.

Karena terdapat banyak faktor, penyebab sebenarnya dari urtikaria tidak dapat ditentukan.

Baca juga: 5 Obat Biduran Alami

Diagnosis

Dalam mendiagnosis urtikaria, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan terkait gejala yang timbul.

Dokter juga mungkin akan meminta pasien untuk mencatat:

  • aktivitas sehari-hari
  • obat apa pun yang dikonsumsi, obat herbal, atau suplemen
  • makanan dan minuman yang dikonsumsi
  • lokasi gatal-gatal yang muncul
  • kondisi lain yang timbul, seperti pembengkakan atau peradangan.

Perawatan

Dokter mungkin akan meresepkan krim mentol, antihistamin yang lebih kuat, atau tablet steroid.

Apabila gatal-gatal tidak hilang dengan pengobatan, dokter akan merujuk ke spesialis kulit atau dermatologis.

Gatal-gatal tidak bisa selalu dapat dicegah, tapi pemicu dapat dicoba untuk dihindari, seperti:

  • makan makanan tertentu
  • kontak dengan tanaman, hewan, bahan kimia, dan lateks tertentu
  • suhu dingin, seperti air dingin atau angin
  • kulit panas dan berkeringat akibat stres emosional, olahraga, atau makan makanan pedas
  • reaksi terhadap obat, gigitan, atau serangan serangga
  • menggaruk atau menekan kulit, seperti akibat mengenakan pakaian yang gatal atau ketat
  • infeksi akibat masalah dengan sistem kekebalan tubuh
  • air atau sinar matahari (dalam kasus yang lebih jarang)

Cobalah untuk mencari tahu apa yang menjadi pemicu gatal-gatal.

Baca juga: Penyebab Biduran di Malam Hari Gampang Kambuh dan Cara Mengatasinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com