Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/05/2022, 12:08 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

“Gangguan tidur dapat menurunkan toleransi terhadap stres,” kata Kim.

Baca juga: IDAI: Kasus Hepatitis Akut Tidak Terkait Vaksin Covid-19

2. Adiktif

kafein sebenarnya adalah obat. Itulah sebabnya berhenti mengonsumsi kafein dapat menyebabkan kegoyahan, lekas marah, dan sakit kepala.

Kafein adalah stimulan, dan memang memiliki beberapa sifat adiktif,” ucap Kim.

Pada orang yang sudah terbiasa, sehari tanpa kafein bisa membuat gejala penarikan.

"Gejala tersebut bisa semakin parah jika terjadi pada anak-anak," ucap Kim.

3. Sering ditambah gula

Produk-produk berkafein yang dipasarkan untuk anak anak— seperti soda atau minuman energi— sering kali sarat dengan gula.

Gula yang tinggi tentu bisa memicu masalah kesehatan.

“Minuman berkafein sering kali sarat dengan gula. Mengonsumsi makanan tinggi gila bisa memicu peningkatan berat badan dan obesitas,” ucap Kim.

Gula juga dikaitkan bisa meningkatkan risiko berikut:

  • Resistensi insulin.
  • Pradiabetes.
  • Diabetes tipe 2.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau