“Gangguan tidur dapat menurunkan toleransi terhadap stres,” kata Kim.
Baca juga: IDAI: Kasus Hepatitis Akut Tidak Terkait Vaksin Covid-19
kafein sebenarnya adalah obat. Itulah sebabnya berhenti mengonsumsi kafein dapat menyebabkan kegoyahan, lekas marah, dan sakit kepala.
“Kafein adalah stimulan, dan memang memiliki beberapa sifat adiktif,” ucap Kim.
Pada orang yang sudah terbiasa, sehari tanpa kafein bisa membuat gejala penarikan.
"Gejala tersebut bisa semakin parah jika terjadi pada anak-anak," ucap Kim.
Produk-produk berkafein yang dipasarkan untuk anak anak— seperti soda atau minuman energi— sering kali sarat dengan gula.
Gula yang tinggi tentu bisa memicu masalah kesehatan.
“Minuman berkafein sering kali sarat dengan gula. Mengonsumsi makanan tinggi gila bisa memicu peningkatan berat badan dan obesitas,” ucap Kim.
Gula juga dikaitkan bisa meningkatkan risiko berikut: